Sabtu, 31 Desember 2011

49 Days Eps 5

JH-Kyung memencet bel. Ia mengakui dirinya adalah Park Jung Eun, temennya Ji Hyun. Pada ibunya, ia bilang mau mengambil CD sulap yang ia pinjamkan pada Ji Hyun. Ibunya merasa heran karena Ji Hyun tak pernah mengenalkan Jung Eun padanya. Jung Eun bilang ia mengenal Ji Hyun dari internet n Ji Hyun belajar sulap darinya. Ibunya mengizinkannya naik ke kamarnya. JH-Kyung melihat boneka kanggurunya. Ia membawa boneka itu ke kamarnya. Ia lalu mengambil stempelnya di kantong boneka kangguru itu, tanpa sengaja ia menjatuhkan kalungnya yg dari Mi Ho. Ia juga mengambil kameranya, lalu keluar dari kamarnya. Ibu Ji Hyun yg tidur di sofa terbangun. JH-Kyung bilang kalau Ji Hyun sangat menyayangi ibunya. In Jung datang. JH-Kyung langsung pergi. In Jung ke kamar Ji Hyun dgn alasan ponselnya tertinggal. In Jung memeriksa kantong boneka kangguru Ji Hyun, tapi ia tak mendapatkan stempel itu. Ia kaget saat ibu Ji Hyun bilang temen Ji Hyun baru saja pergi.

In Jung melapor ke Min Ho. Mereka bingung untuk apa temen Ji Hyun mengambil stempel itu. JH-Kyung melapor ke Scheduller kalau ia berhasil mendapatkan stempelnya. JH-Kyung merasa ingatannya bagus saat ia jadi roh. JH-Kyung lalu diam2 masuk ke rumah Han Kang. Ia menyembunyikan stempelnya di sana. Han Kang yg lagi mandi, merasa mendengar sesuatu. Ia mengecek keluar tapi tak ada siapa pun. JH-Kyung lalu ke kafe, membantu beres2. Han Kang kaget lihat JH-Kyung beres2. Han Kang nyuruh JH-Kyung pulang, tapi JH-Kyung gak kamu. Han Kang menyeretnya keluar. JH-Kyung memohon agar ia bisa kerja di kafe Han Kang karena waktunya sudah tak banyak lagi. Han Kang jadi kesel. Han Kang akhirnya membiarkan JH-Kyung. JH-Kyung kesal karena Han Kang baik pada Yi Kyung sedang padanya tidak. JH-Kyung mulai beberes.Han Kang mengawasinya. Saat JH-Kyung mindahin pot, tgnnya luka. Han Kang lngsung ngebantuin JH-Kyung. Saat lagi bersihin kaca, JH-Kyung hampir jatuh tapi Han Kang menahan kursi yg dipanjat JH-Kyung.

Min Ho teringat kata2 dokter soal kondisi Ji Hyun. Dokter bilang gelombang otak Ji Hyun tak berfungsi lagi. Min Ho lalu  ke RS n ngeliat ayah Ji Hyun bertengkar dgn dokter. Min Ho ajak ayah Ji Hyun makan. Min Ho ngaku klo tanah Ji Hyun belum terjual karena stempelnya tak ada. Ia bilang Ji Hyun kecelakaan karena akan mengantarkan stempel itu. Ia lalu mengundurkan diri dari perusahaan Ji Hyun.

Chef di kafe Han Kang n istrinya ngerayain ultah perkawinan mereka. JH-Kyung mau ikutan tapi disuruh menyingkir oleh Chef. Akhirnya Han Kang n JH-Kyung makan spaghetti berdua. JH-Kyung menyingkirkan daun basil dari piringnya. Han Kang merasa JH-Kyung mirip Ji Hyun. JH-Kyung lalu pulang ke rumahnya, di jalan ia bertanya2 kenapa gk ada yg nangis untuknya. Di jalan menuju rumahnya, ia ngeliat Scheduller pake baju SMA. JH-Kyung nyamperin Scheduller. Scheduller ngaku lagi twitteran. JH-Kyung nanya apa yg akan terjadi dgn org yg dibantu Scheduller mengumpulkan air mata. Scheduller gak mau ngasih tahu. Scheduller nyuruh JH-Kyung pulang. Ji Hyun keluar dari tubuh Yi Kyung. Yi Kyung makan mie. Ji Hyun terus bicara pada Yi Kyung kalau ia
berhasil temukan stempelnya. Berikutnya, Scheduller n Ji Hyun shopping!!

In Jung n Seo Woo lagi sarapan. Seo Woo bilang diantara semua makanan yg dimasaknya, Ji Hyun paling suka telur gulung. Seo Woo maksa In Jung memakannya. Seo Woo juga bertanya2 kenapa Ji Hyun pake baju pengiring pengantin yg harusnya mereka pakai. In Jung marah n ninggalin Seo Woo. Ji Hyun ada di tempat Yi Kyung kerja. Dokter Yi Kyung nyamperin Yi Kyung. Di sinilah Ji Hyun tahu kalau Yi Kyung tertekan slama 5 tahun karena kehilangan seseorang. Ji Hyun menangis. Ia takut ortunya juga kayak gitu. Ji Hyun kembali masuk ke tubuh Yi Kyung. JH-Kyung ke kafe. Di bis, ia ngeliat foto ortunya. Sampe di kafe, ia minjam komputer Han Kang. Ia pun mulai ngumpulin nomor telepon temen2nya lewat twitter temen2nya.

Min Ho dikasih tahu satpam kalau ayah Ji Hyun sdng menuju ruangannya. Min Ho lngsg pura2 telponan dgn seseorang. Min Ho berkata pada ayah Ji Hyun kalau mereka butuh tanah Ji Hyun jika tidak maka proyek yg lagi ia kerjakan tak bisa teruskan. Ayah Ji Hyun ngembaliin surat pengunduran diri Min Ho. Min Ho lalu menuju kafe Han Kang. Han Kang lagi ngobrol dgn JH-Kyung. JH-Kyung minta jadi pekerja lepas paruh waktu. Han Kang pun terpaksa setuju. Mereka lalu ketawa2. Min Ho tak suka melihatnya. Di kafe, JH-Kyung ogah2an ngeladenin Min Ho. Min Ho diajakin Han Kang ke kantornya. Min Ho minta Han Kang pecat JH-Kyung. Han Kang gak mau. Han Kang curiga Min Ho suka pada JH-Kyung. Saat mau buang sampah, JH-Kyung ketemu Min Ho. JH-Kyung memandang sinis Min Ho. Min Ho merasa ia bener2 tertarik pada JH-Kyung. In Jung melihat mereka.

49 Days Eps 4

Min Ho masuk ke kamar Ji Hyun. JH-Kyung tak ada. Ia pun mulai memeriksa laci Ji Hyun, mencari stempel Ji Hyun tapi ia tak menemukannya. Lalu, ada dimana JH-Kyung?? Ternyata ia bergelantungan di balkon. JH-Kyung akhirnya melompat ke bawah. Kakinya terkilir. Ia lantas keluar  dari rumahnya. Ia takut Min Ho menemukan stempelnya. Min Ho masih mencari2 stempel Ji Hyun. Tiba2, Ibu Ji Hyun memasuki kamar Ji Hyun. Min Ho segera mengambil boneka kangguru. Ibu Ji Hyun menyuruh Min Ho juga membawa buket bunga warna pink kesukaan Ji Hyun ke RS.

In Jung ke RS, menjenguk Ibu Min Ho tapi Ibu Min Ho tak mengenalinya. Ibu Min Ho tampak kasar pada In Jung. In Jung kesal. Min Ho keluar dari rumah Ji Hyun. Min Ho masuk ke mobil. Ia tampak kesel. Melihat raut wajah Min Ho seperti itu, JH Kyung  yakin kalau Min Ho tak berhasil menemukan stempelnya. Min Ho pergi. JH Kyung melihat rumahnya. Ia minta maaf pada ortunya n berkata sangat merindukan ortunya. Ia lalu pergi. Ia mencoba mengingat dimana meletakkan stempelnya. Ia memukuli kepala Yi Kyung. Terdengar bentakan keras. JH Kyung mencari sumber suara. Ia menemukan Scheduller sedang minum kopi. Scheduller kesal karena Ji Hyun memukuli kepala Yi Kyung.

JH Kyung langsung nyamperin Scheduller.  Scheduller marah melihat kaki Yi Kyung yg luka. JH Kyung janji akan mengobati luka Yi Kyung. Jh Kyung memegang tangan Scheduller. Scheduller panik. JH Kyung curhat soal stempelnya. Scheduller menarik tangannya. Ia bilang datang bukan karena mencemaskan Ji Hyun tapi karena ada peringatan klo Ji Hyun udah melukai tubuh Yi Kyung. Min Ho sampe di RS. Di sana ada In Shik. In Shik berpikir klo Min Ho lebih baik darinya karena Min Ho terpikir membawa barang2 Ji Hyun. In Shik berkata pada putrinya kalau Min Ho datang membawakan barang2nya. Ia juga berkata akan menunggu Ji Hyun sadar. Min Ho memandangi Ji Hyun.

JH Kyung sampai di toko roti Seo Woo. Ia berkata klo ia sangat kesepian n ketakutan tapi tak ada yg bisa diajaknya bicara. Seo Woo melihat JH Kyung. Ia keluar dari tokonya. Seo Woo mengenali JH Kyung sbg pegawai Han Kang. Seo Woo nanya apa JH Kyung mau beli roti. JH Kyung seneng. Di kafernya, Han Kang nyari2 Yi Kyung. Istri Chef membela Yi Kyung. Ia bilang mungkin Yi Kyung ada halangan makanya belum datang ke kafe. Han Kang lalu pergi. Di luar, Han Kang papasan dgn JH Kyung. JH Kyung jalan sambil makan roti. JH Kyung berhenti mengunyah rotinya begitu melihat Han Kang. Han Kang gak marah. Ia justru mencemaskan JH Kyung yg makan roti sambil jalan buru2. JH Kyung minta maaf karena datang telat. Han Kang kesel karena JH Kyung datang n pergi sesukanya. Tiba2, JH Kyung tersedak. Han Kang panik. Ia nyuruh stafnya membawakan air. JH Kyung langsung minum. Chef menyuruh JH Kyung memuntahkan rotinya. Saat JH Kyung masuk ke kafe, Han Kang lihat kaki JH Kyung yg luka. Di toilet, setelah muntah, JH Kyung nangis. JH Kyung keluar dari toilet. Han Kang menyuruh JH Kyung mengompres kakinya. Han Kang lalu mengembalikan tas JH Kyung. JH Kyung gak mengenali tasnya. Han Kang heran karena JH Kyung gak ingat tasnya. JH Kyung lalu berkata kalau ia mengira udah kehilangan tasnya.  Han Kang ngasih obat semprot untuk kaki pada JH Kyung. JH Kyung memandangi Han Kang heran. Ia nanya apa Han Kang bener2 Han Kang. Han Kang yg dilihatin kayak gitu, ngerasa heran. Han Kang lalu nanyain soal peluit. Jh Kyung mengambil peluit di tasnya. Ia bilang klo peluit itu digunakan di saat darurat. Ia lalu meniup peluit itu. Han Kang teringat Ji Hyun.

Flashback...

Saat masih SMA, Ji Hyun nyuruh Han Kang ngambilin sepedanya. Han Kang n Ji Hyun sama2 mendorong sepeda itu sampai ke atas bukit. Tiba2, mereka jatuh n berguling2 ke bawah. Han Kang membuka mata, Ji Hyun tersenyum lebar. Han Kang nyuruh Ji Hyun pergi. Ji Hyun bilang klo Han Kang harusnya hati2. Han Kang nyuruh Ji Hyun minggir n ia ngambilin sepeda Ji Hyun. Ji Hyun lalu meniup peluitnya. Ji Hyun ngasih tahu Han Kang klo peluit itu dibelikan ayahnya untuk digunakan di saat darurat.

Flashback End...

Han Kang minta JH Kyung duduk sebentar. JH Kyung bilang harus kembali kerja. Han Kang ngasih JH Kyung uang. JH Kyung nanya apa Han Kang memecatnya. Han Kang bilang ia gak memecat JH Kyung, karena ia gak merasa mempekerjakan JH Kyung. JH Kyung bilang kalau Han Kang mau memecatnya, kenapa harus baik padanya sejak awal. JH Kyung menolak uang Han Kang. Ia bilang klo ia bukan pengemis. Dalam hati, ia memohon agar Han Kang gak mengusirnya. JH Kyung berdiri. Han Kang bilang klo JH Kyung gak bisa fokus kerja karena tunangannya n ia harus pulang sebelum jam 12 malam karena sepertinya seseorang sakit n ia juga sering kelaparan, uang itu diberikan padanya. JH Kyung berterima kasih pada Han Kang. Han Kang nanya apa  yg diinginkan JH Kyung. JH Kyung bilang hanya ingin kerja di kafe Han Kang. Han Kang akhirnya ngizinin JH Kyung kerja.

In Shik nyuruh In Jung nelpon semua org, ngasih tahu klo pernikahan Ji Hyun batal. In Shik juga nyuruh In Jung menemani Ji Hyun. In Jung pergi ke butik tempat Ji Hyun memesan baju pengiring. In Jung menanyakan tentang stempel Ji Hyun. Staf butik berjanji akan menelepon In Jung kalau menemukannya. In Jung memberikan kartu namanya. Staf itu mengenali nama In Jung. Staf itu bilang klo Ji Hyun sangat memperhatikan In Jung. Bahkan Ji Hyun memakai baju pengiring pengantin untuk dilihatkan pada In Jung. Baju itu untuk In Jung. In Jung keluar dari butik dan merasa bersalah.

Min Ho ketemuan dgn pria yg ngurus tanah Ji Hyun. Min Ho minta pria itu menunggu sebentar. Pria itu heran karena Min Ho. gak bisa menemukan stempel Ji Hyun. Malamnya, Min Ho ke kafe Han Kang. JH Kyung melayani Min Ho. Min Ho ngusir JH Kyung. Min Ho dapat telepon dari In Jung. Ia pergi keluar. JH Kyung mencoba menguping. Min Ho minta In Jung jangan menangis dan ia akan menemui In Jung di RS.

Min Ho ngeliat JH Kyung. Ia bilang gak tertarik sama JH Kyung. JH Kyung bilang ia gak tertarik pada Min Ho.Tiba2 kalung JH Kyung berubah jadi merah n panas. Scheduller muncul n memperingatkan JH Kyung klo JH Kyung gak boleh bilang dirinya adalah Ji Hyun. JH Kyung pergi. Han Kang melihat mereka. Yi Kyung kembali kerja. Ia menyadari klo rambutnya bersih. Cowok yg sering beli rokok di mini market Yi Kyung datang lagi. Cowok itu bilang klo baru pertama kali lihat Yi Kyung ngaca. Yi Kyung minta cowok itu berhenti menunjukkan rasa tertariknya. Cowok itu bilang gak bisa karena mereka sudah cukup dekat.Cowok itu bilang tahu kenapa Yi Kyung ke lokasi kecelakaan n ada bekas luka di tgn Yi Kyung. Yi Kyung ingat. Cowok itu adalah dokter Noh Kyung Bin. Yi Kyung minta dokter Noh gk ngurusin dirinya lagi.

In Jung ketemuan dgn Min Ho di RS n ngasih tahu klo Min Ho ditunggu ibunya. Min Ho bilang klo belum waktunya ia ketemu ibunya. In Jung ngajak Min Ho kabur ke LN. Tapi Min Ho gak mau. Min Ho nanya apakah In Jung lupa bagaimana mereka bisa sampai di sini?

Flashback....

1. Kejadian saat Ji Hyun tersesat di gunung sudah direncanakan Min Ho n In Jung. Saat itu, In Jung sengaja ngambil HP Ji Hyun n meninggalkannya. In Jung lalu kasih kode ke Min Ho untuk tolong Ji Hyun.
2. Saat In Jung n Ji Hyun janjian nonton, In Jung menelpon Ji Hyun n membatalkan janjinya dgn bilang klo ia ada kencan. Saat itu di dekat Ji Hyun ada Min Ho. In Jung juga ada di sana. Ia melihat Ji Hyun n Min Ho dari kejauhan.

Flashback End...

Ji Hyun syok mendengar itu. In Jung ke RS, nemenin Ji Hyun. Ji Hyun mau mukul In Jung tapi gak bisa. Ji Hyun lalu ngeliat boneka kangguru. Ia teringat klo meletakkan stempelnya di sana. Ji Hyun mau minta bantuan Scheduller tapi ingat Scheduller gak bisa ikut campur urusannya. Ji Hyun memandang In Jung murka. Ji Hyun kembali ke apartemen Yi Kyung. Begitu, Yi Kyung pulang n tidur, ia masuk ke tubuh Yi Kyung.

Seorang pria lagi latihan renang. Ia membuka kacamatanya n ternyata pria itu adalah Scheduller! Scheduller keluar dari kolam karena JH Kyung menelponnya. JH Kyung sampe di kolam n kaget lihat Scheduller. JH Kyung curhat soal stempelnya. Scheduller lalu pergi karena harus bertugas. Scheduller mendekati sepasang kekasih. Pasangan kekasih itu terjatuh begitu keluar dari kolam n si cewek langsung meninggal. Roh cewek itu kluar dari tubuhnya n kaget tahu ia sudah mati. Ia gak mau masuk lift ke alam baka, Scheduller pun memaksanya. Jh-Kyung tanya ke Scheduler, mengapa roh wanita itu dibawa dengan cara seperti itu, waktu dengan pria itu, hal seperti ini tidak terjadi. Scheduler berkata kalau wanita itu mendapatkan apa yang pantas baginya, seperti cara ia hidup selama ini di lingkungan-nya (dunia), sudah jelas kan? Scheduler pergi. JH-Kyung pucat, baru sadar dengan keseriusan urusan alam baka ini. Scheduller lalu ngajak JH Kyung minum kopi.

Min Ho datang ke RS pagi2 karena hari itu adalah hari pernikahannya dgn Ji Hyun. In Jung ke rumah Ji Hyun n bilang mau bersihin kamar Ji Hyun. Sampe di kamar Ji Hyun, ia langsung nyari2 stempel Ji Hyun. JH Kyung ke kafe tapi kafe tutup. Seo Woo, Han Kang, Min Ho n ortu Ji Hyun berkumpul di kamar Ji Hyun. JH Kyung ke RS. Di depan RS, ia ketemu Han Kang. JH Kyung bilang ke Han Kang klo ia ada urusan. JH Kyung lalu ke kamar Ji Hyun. Ia melihat boneka kangguru itu dibawa pulang.

In Jung pulang. Di jalan, ia ingat klo Ji Hyun meletakkan stempel n kalung dari Min Ho di dalam boneka kangguru. Ia langsung ke RS. Sampe di RS, ia kaget tahu dari suster klo boneka itu sudah dibawa pulang. In Jung nelpon Min Ho tapi gak diangkat. In Jung langsung ke rumah Ji Hyun. JH Kyung juga pergi ke rumahnya. JH Kyung sampe di rumahnya duluan. Ia memencet bel. Terdengar suara ibunya. Ibunya berkata siapa yg datang. JH Kyung membungkuk n menjawab....

49 Days Eps 2

Ji Kyung perlahan mendekati kaca. Ia terpengarah, lalu memainkan kukunya. Ia lalu mencoba bersuara. Matanya berkaca2. Tak percaya akan apa yg terjadi.
"Aku adalah Shin Ji Hyun." ucapnya tersenyum bahagia. Belum lepas dari rasa harunya, ia mendapati lengan baju Yi Kyung yang sobek. Ia memperhatikan Yi Kyung dari ujung kaki sampe kepala, lalu mengeluh. Ia juga memegangi rambut Yi Kyung dan heran kapan terakhir kali Yi Kyung mencuci rambutnya. Ia juga kaget melihat memar2 di wajah Yi Kyung.

Ji Kyung masuk ke toilet, membuka lemari. Mencari shampoo. Tapi tak ada. Yang ada hanyalah sabun mandi. Keluar dari kamar mandi sambil mengelap wajahnya. Ia mencari lotion, tapi gak ada. Ia lalu membuka laci pakaian Yi Kyung, tapi tak ada satu pun pakaian yg layak dipakai.

Ji Kyung berkeliling apartemen Yi Kyung.
"Gak ada baju yang bagus, gak ada lipstik. Bagaimana mungkin ada wanita seperti itu?" keluhnya. Ia lalu kaget melihat dirinya di kaca, Song Yi Kyung. 28 tahun. Dan memperhatikan tinggi Yi Kyung dan jari2 Yi Kyung yang panjang. Lagi2 ia mengeluh soal penampilan Yi Kyung. Ia menoleh ke kaca dan kaget melihat bayangan Scheduller, menggunakan jaket biru.
"Hah. Kau Scheduller. Kau mengagetkanku. Tapi mengapa kau datang ke sini? Apa ada masalah?"
"Ada apa denganmu?"
"Aku... Shin Ji Hyun."
"Kau bilang apa? Shin Ji Hyun?"
"Ya. Aku Shin Ji Hyun." ucapnya lalu sadar. Ia menutup mulutnya dan Scheduller mendekatkan wajahnya ke Ji Kyung. Scheduller lalu mengingatkan 3 peraturan yang harus dipatuhi oleh Ji Kyung. Ji Kyung kaget dan ingat omongan Scheduller.
Flashback…
“3 peraturan?” tanya Ji Hyun.
“Pertama, kau tidak boleh mengatakan pada siapapun siapa dirimu.”
“Aku adalah Shin Ji Hyun.” Ucap Ji Hyun tertawa.
“Ya, tapi kau tidak boleh memberitahu siapapun.”
“Jika aku tidak boleh memberitahu siapa diriku, bagaimana caranya aku mencari 3 tetes air mata itu?”
“Jika kau pikir segampang itu, untuk apa kau meminjam tubuh orang lain?”
“Benar juga.”
“Jika kau tidak mematuhinya aku akan memanggil lift dan dengan kecepatan super tinggi akan mengirimmu ke alam baka.”
Flashback end…
“Dan jika kau melanggarnya…”
“Tidak. Aku tidak melanggarnya. Aku hanya lupa. Tapi aku ingat aturan kedua dan ketiga. Kedua, Shin Ji Hyun hanya bisa memakai tubuh Song Yi Kyung disaat dia sedang tidur dan memakainya dari jam 10 pagi sampai jam 12 malam. Benar kan?”
“IQmu parah sekali. Aku bilang kau harus mengembalikan tubuh Yi Kyung sebelum tengah malam.”
Flashback..
“Apa yang terjadi jika aku melanggarnya?”
“Maka satu hari dari 49 harimu akan dikurangi.”
“Bagaimana bisa?”
“Itu peraturan di dunia kami.”
“Lalu yang ketiga?”
“Kau harus memenuhi kebutuhanmu sendiri.”
“Apa?”
“Kuperingatkan. Selain kau meminjam tubuh Song Yi Kyung, kau dilarang membahayakan tubuhnya.”
“Aku mengerti! Jadi berhentilah bicara. Kau terlihat seperti laki2, tapi kau lebih cerewet dibandingkan ibuku.”
Scheduller tertawa sinis lalu memberitahu Ji Hyun kalau di dunianya tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Ji Hyun tak tertarik dengan dunia Scheduller dan bilang tidak punya alasan untuk pergi jadi ia tidak akan pergi. Ji Hyun juga bertanya jika dia bisa mendapatkan 3 tetes air mata itu, ia akan kembali dan bagaimana jika ia berhasil mendapatkan lebih. Ia yakin selain ortunya, masih ada banyak org yg menangis utknya, kira2 5 sampai 6 orang dan bertanya apakah ada bonus untuknya, misalnya diizinkan hidup 2 atau 3 tahun lebih lama setiap tambahan satu orang. Scheduller speechless, kemudian mengaku beruntung berurusan dgn orang seperti Ji Hyun. Ji Hyun menyuruh Scheduller menelpon atasannya jika tidak tahu (maksudnya menelpon Tuhan). Scheduller meneriaki Ji Hyun, HEI!
Flashback end…
Ji Kyung memainkan kukunya. Ia kelihatan bingung. Scheduller mendekatkan wajahnya ke Ji Kyung. Ji Kyung lalu bilang kalau Scheduller bukan orang tuannya, apalagi sahabat dan pacarnya jadi kalau ia mengakui dirinya Ji Hyun di depan Scheduller, apakah Scheduller akan menghitungnya sebagai kesalahan. Scheduller membenarkan, membuat Ji Kyung berteriak, YA! Scheduller memberikan Ji Kyung ponsel dengan ornamen tengkorak ditengahnya. Ada waktu 48 hari, 3 jam dan 29 menit. Ji Kyung bertanya apa maksudnya. Scheduller bilang itu adalah waktu Ji Hyun dan menjelaskan ornamen tengkorak itu adalah tombol darurat dan digunakan dalam keadaan genting. Ji Kyung tampak menyukai ponsel itu. Scheduller memberikan uang sebelum Ji Kyung menemukan pekerjaan dan uang itu harus dikembalikan sebelum wktu 49 hari berakhir. 49 ribu won, Ji Kyung berkata. Scheduller menyemangati Ji Kyung, lalu naik ke motornya. Ji Kyung bertanya kenapa Scheduller naik motor, padahal ia bisa menghilang kapan saja. Scheduller bilang itu caranya menikmati hidup sbg Scheduller. Ji Kyung hendak naik ke motor, minta diantarkan ke rumah sakit, tapi belum sempat ia naik, Scheduller sudah menjalankan motornya, membuat Ji Kyung jatuh. Scheduller lalu berteriak kalau ia dilarang ikut campur urusan manusia dan menghilang. Ji Kyung cemberut, lalu pergi dengan taksi.

Ji Kyung pergi ke rumah sakit. Ia melihat ayahnya sedang memarahi Min Ho.
“Apa menurutmu ini mimpi?” tanya ayah Ji Hyun.
“Aku berharap ini mimpi.”
“Dia pasti kembali.”
Diluar, Ji Kyung terlihat sedih. Ia teringat saat sakit setelah terjebak di gunung.
Flashback…
Ji Hyun makan dengan lahapnya. Ibunya bilang Ji Hyun seharusnya tau siapa yang menolongnya (Min Ho). Ji Hyun mengaku tidak sedang dalam kondisi untuk bertanya saat itu. Sang ayah pun berniat memasang iklan di koran, utk mencari pemuda yg telah menyelamatkan putri kesayangannya.

Ji Hyun sedang di bioskop. Ia kesal In Jung membatalkan janji nonton dgnnya padahal In Jung yg mengajaknya nonton sbg permintaan maaf atas kejadian di gunung. In Jung mengaku kalau dia lupa ada kencan buta. Bersamaan dengan itu, seorang pria juga tengah kesal dgn seseorang di telpon. Ji Hyun mengenali pria itu. Pria itu adalah pria yg menyelamatkannya wktu tersesat di gunung.
Flashback end..
Ji Kyung menyenderkan kepalanya di tembok.
“Kau yang menyelamatkanku, kau begitu mencintaiku. Tapi kau sakit karena aku. Maaf.” batinnya lalu kembali mengintip ke dalam. Ia heran karena Min Ho tidak menangis. Seorang suster lalu menghampirinya. Melihat memar di wajah Ji Kyung, suster itu menyuruh Ji Kyung ke lantai satu utk mengobati lukanya. Habis dari rumah sakit, ia membeli shampoo dan pergi ke toko roti. Ia menanyakan manajer pada pelayan. Pelayan bilang manajernya belum datang.

Seo Woo sedang membujuk In Jung yg masih menangisi Ji Hyun. Ia bilang ayah Ji Hyun ada di rumah sakit dan menyuruh In Jung masuk kerja. In Jung tetap menangis, membuat Seo Woo kesal. Seo Woo membujuk In Jung utk tetap berada disamping Ji Hyun dan membantu orang tua Ji Hyun.

Ji Kyung di apartemen temannya.
“Kemana mereka pergi? Mereka tidak mungkin berada di rumah sakit. Mungkin mereka ditempat Kang.” Ucapnya tersenyum, lalu pergi.
Han Kang tidur di sofa. Ia memimpikan Ji Hyun. Tangannya menggenggam rantai.
Flashback..
Han Kang masih SMU. Ia berkelahi  dgn  beberapa orang. Tiba2, Ji Hyun datang dgn sepedanya, sambil meniup peluit. Ji Hyun langsung loncat dari sepedanya, dan menghalau org2 itu. Sepedanya jatuh ke bukit. Orang2 itu pergi karena tak ingin mendapat masalah dgn Ji Hyun. Ji Hyun menghampiri Han Kang. Han Kang kesal Ji Hyun menganggapnya lemah. Ji Hyun bilang Han Kang tidak akan bisa melawan org2 itu. Han Kang makin kesal. Ji Hyun bilang kalau ia diajarkan ayahnya utk menolong org2 yg lemah. Han Kang kesal, dan beranjak pergi. Namun langkahnya terhenti karena Ji Hyun memintanya mengambilkan sepeda dibawah bukit.
Flashback end..
Han Kang terbangun. Ia heran bisa bermimpi seperti itu dan memukul2kan kepalanya di meja. Para pelayan sedang bersih2. Han Kang turun ke bawah. Ia kesal karena dipanggil bos oleh salah satu pelayannya. Ia pun melampiaskan kekesalannya pada semua pelayannya. Han Kang pergi keluar. Ia berpapasan dgn Ji Kyung yg baru datang. Mereka saling bertatapan. Ji Kyung pura2 tak kenal Han Kang, karena ingat omongan Scheduller. Teman2 Ji Kyung tak ada di sana. Ia pun hendak pergi, namun begitu mencium bau pasta kesukaannya, ia berhenti dan minta pasta. Ji Kyung makan dgn lahapnya. Para pelayan memperhatikan dan membicarakan selera makannya yg besar. Selesai makan, Ji Kyung merasa ngantuk. Ia lalu sadar uangnya tinggal 4000 ribu won. Pelayan wanita hendak memanggil polisi, namun dicegah Ji Kyung. Ji Kyun bilang bisa bekerja di sana utk membayar semuanya. Han Kang duduk di sofa, memperhatikan itu. Hae Won, asisten Han Kang yg juga seorang koki, menyuruh Ji Kyung pergi sesuai permintaan Han Kang.

Ji Kyung duduk di tepi jalan. Ia memuji kebaikan Han Kang. Kemudian, ia mencari lowongan pekerjaan di koran.  Ji Kyung menemui Han Kang dan meminta pekerjaan. Han Kang bilang kalau ia tak membutuhkan pelayan baru. Ji Kyung memaksa. Han Kang menolak.
“Bagaimana kalau 48 hari saja?” tanya Ji Kyung.
“48 hari?”
“Ah tidak. Seminggu. Bisakah aku bekerja selama satu minggu?” tanya Ji Kyung lagi, lalu memainkan kukunya. Han Kang teringat Ji Hyun. Ia lantas memperhatikan Ji Kyung dari ujung kaki sampe kepala. Ia pun memberikan Ji Kyung sejumlah uang, tapi ditolak Ji Kyung. Han Kang memaksa. Ji Kyung kesal dan bilang kalau ayahnya melarangnya menerima uang secara cuma2. Ia pun pergi. Han Kang menyuruh pelayan memanggil Ji Kyung. Ji Kyung masuk dan mendelik kea rah Han Kang.
“Siapa namamu?” tanya Han Kang.
“Song Yi Kyung.”
“Kau kerja dari jam 11 pagi sampai tengah malam. Upah 4000 won per jam.”
“Apa?”
“Kalau kau datang besok, bawa CVmu.”
“Wah, terima kasih.” Ucap Ji Kyung, membungkukkan badannya. Ia hendak pergi  namun kembali lagi, meminta uang untuk naik bus pada Han Kang. Han Kang bengong.

Ji Kyung tertidur di bus. Begitu bus terhenti, ia segera turun. Ia melangkah gontai menuruni tangga, menuju apartemen Yi Kyung. Ia merasa lelah. Ia pun bingung harus menyembunyikan dimana shampoo dan kosmetik yg dibelinya. Sampe di rumah, ia membuka kardus, kemudian mendapati baju2 Yi Kyung yang bagus2. Ia pun menyembunyikan botol shampoo itu di dalam kardus. Ia menguap lebar, kemudian mengikat rambutnya dan berbaring. Ji Hyun keluar dari tubuh Yi Kyung. Ji Hyun bersender di sudut ruangan. Ia heran karena tidak merasa lelah. Ia pun bingung harus melakukan apa karena masih punya banyak waktu. Ia hendak keluar, tapi tak bisa membuka pintu.

Ada pertunjukan musik rock Rolling Hall, semua asyik menari. Dan Scheduller ada di sana! Ia asyik menari diantara para gadis. WOW! Tiba2, Scheduller seperti tersetrum. Ia mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan darurat dari Ji Hyun. Scheduller kesal. Ji Hyun mengeluh, karena Scheduller tak datang juga padahal ia udah memanggilnya sebanyak tiga kali. Scheduller tiba2 muncul, mengagetkan Ji Hyun.
“Apa yang terjadi?” tanya Scheduller.
“Aku memanggilmu utk membantuku membuka pintu.”
“Kau ingin aku membuka pintu? Tidak mungkin kau mengganggu waktuku yang berharga hanya utk pintu itu.”
“Bagiku ini darurat. Aku mau pergi, tapi aku tidak bisa membuka pintu.” Ji Hyun menjelaskan.
“Kau tidak tahu kalau kau tidak bisa membuka pintu! Kau tidak tahu kalau kau tidak bisa menyentuh!” Scheduller emosi.
“Jika aku roh, seharusnya aku bisa menembus pintu dan tembok?”
“Itu karena kau belum benar2 mati. Kau bukan roh yg sempurna.”
“Tapi Kak Min Ho bisa menembusku.”
“Itu karena orang2 di duniamu berpikir kau sudah mati. Kau tidak mengerti? Apa terlalu sulit utk dimengerti?”
“Kau benar.”
Scheduller lalu meminta Ji Hyun harus bisa menyesuaikan diri berada dalam tubuh Yi Kyung. Ji Hyun merangkul lengan Scheduller, mengajaknya keluar, tapi Scheduller gak mau. Ia bilang gak mau ikut campur urusan manusia, kemudian menghilang. Ji Hyun memanggil2 Scheduller, Hey! Scheduller muncul lagi dan melarang Ji Hyun memanggilnya, lalu hilang lagi. Ji Hyun berpendapat Scheduller tak punya perasaan. Yi Kyung terbangun. Ji Hyun langsung jongkok dan berjalan pelan2 ke arah meja makan. Ia mengamati Yi Kyung memasak mie, ganti baju dan keluar. Ji Hyun mengikuti Yi Kyung.

Ji Hyun mengamati Yi Kyung dari seberang jalan. Bus datang. Ji Hyun segera naik bus dan merasa senang naik bus tanpa harus membayar. Ji Hyun ke RS. Min Ho berdiri di dekat jendela dgn perasaan tak karuan. Ji Hyun mendekat dan berkata takut melihat dirinya seperti itu. Min Ho berbalik. Ji Hyun menutup mata Min Ho, tak ingin Min Ho melihat dirinya seperti itu.
“Shin Ji Hyun, apa yang harus kulakukan?” tanya Min Ho.
“Menangislah untukku. Ini hanya sehari, tapi terlalu lama. Berikan dulu satu tetes air matamu, lalu suruh In Jung dan Seo Woo menangis untukku. Min Ho terus menatap Ji Hyun yg terbaring koma. Pandangannya, antara sedih dan kesal.

Yi Kyung duduk di meja kasir. Pria itu datang lagi, membeli rokok.
“Kau baik2 saja? Apa kau merasa pusing? Apa tanganmu sakit?” tanya pria itu. Yi Kyung menatap bingung pria itu. Pria itu menyuruh Yi Kyung ke RS jika merasa sakit. Yi Kyung pun ingat saat mencoba bunuh diri, pria itu yang menolongnya. Yi Kyung bertanya siapa pria itu. Pria itu bertanya apa Yi Kyung tak mengenalinya? Ia juga mengaku sering datang ke mini market itu utk membeli rokok. Yi Kyung bertanya berapa biaya RSnya. Ia memberikan uang pada pria itu. Pria itu menolak lalu pergi.

Ji Hyun menunggu Yi Kyung semalaman. Yi Kyung akhirnya datang. Ji Hyun mengikuti Yi Kyung masuk ke rumah. Waktu Ji Hyun tersisa 47 hari, 3 jam dan 20 menit. Ji Kyung selesai mandi. Ia mencari pengering rambut. Ia senang menemukan pengering rambut, roll rambut, boneka dan beberapa jepit rambut.

Para pelayan dan Han Kang terkejut dengan penampilan Ji Kyung. Pelayan wanita bertanya, apa kau adik dari wanita yang datang kemarin? Ji Kyung bilang kalau Song Yi Kyung tidak punya saudara kembar. Han Kang meminta CV Ji Kyung. Ji Kyung menyodorkan CVnya pada Han Kang. Han Kang kaget membacanya.

Ji Kyung sedang mengatur alat makan di meja, tapi ia menjatuhkan pisau. Ji Kyung meminta maaf dan mengambil pisau itu dan mengelapkannya ke bajunya. Para pelayan tak percaya dgn apa yg mereka lihat. Ji Kyung lalu mengantarkan 2 cangkir teh pada pelanggan, tapi ia meletakkan cangkir itu dgn membantingnya sedikit keras, sampe airnya sedikit bertumpahan. Han Kang dan Hae Won tak percaya melihat itu. Orang tua Ji Hyun dan Min Ho menemani Ji Hyun. Ibu Ji Hyun heran kenapa Ji Hyun bisa terlibat kecelakaan itu. Min Ho seperti memikirkan sesuatu. Ibu Ji Hyun berteriak2 kalau yang sedang terbaring koma bukanlah putrinya.

Ibu Ji Hyun sampe di rumah. In Jung mengantarkan ibu Ji Hyun ke kamar. Seo Woo datang membawakan makanan untuk ibu Ji Hyun. In Jung masuk ke kamar Ji Hyun. Ia memperhatian sekeliling kamar Ji Hyun. Di sana ada foto2nya dgn Ji Hyun dan Seo Woo. Ia juga memperhatikan gaun pengantin Ji Hyun dan menangis. Ayah Ji Hyun menyuruh Min Ho pulang, tapi Min Ho tetap keras kepala.

Ji Kyung mengelap meja sambil menahan kantuk. Hae Won menyuruh Han Kang membiarkan Ji Kyung pulang. Min Ho datang dan itu membuat Ji Kyung senang. Han Kang langsung menghampiri Min Ho. Ji Kyung menawari Min Ho makanan. Hae Won menyuruh Ji Kyung menyingkir. Min Ho minta anggur keras. Han Kang pergi, utk mengambilkannya. Yi Kyung menawari Min Ho sup kentang dan memperkenalkan dirinya, kalau ia adalah pelayan baru di situ. Min Ho berterima kasih atas perhatian Ji Kyung dan meminta Ji Kyung meninggalkannya karena ia ingin sendiri. Ji Kyung pun pergi. Min Ho minum2. Ji Kyung datang membawakan susu. Han Kang menyuruh Hae Won utk menyuruh Yi Kyung pulang. Han Kang lalu meminta Min Ho berhenti minum. Min Ho menangisi Ji Hyun.

Ji Kyung menunggu Min Ho di depan kafe. Min Ho mabuk, terpaksa harus dipapah Han Kang ke taksi. Ji Kyung ikut memapah Han Kang dan memasukkannya ke taksi. Han Kang heran dgn tingkah Ji Kyung. Ji Kyung melihat jam dan mengaku kalau ia sudah terlambat dan pergi begitu saja. Han Kang kesal. Sampe di rumah, Ji Kyung segera mengganti bajunya, mengikat rambut lalu berbaring. Ia keluar dari tubuh Yi Kyung tepat tengah malam.

Min Ho tiba di rumah dalam keadaan mabuk. Ia memperhatikan foto Ji Hyun. Han Kang ke RS dan mendapati ayah Ji Hyun sedang tertidur. Han Kang membungkuk, memberi hormat pada ayah Ji Hyun, lalu mendekati Ji Hyun.
“Shin Ji Hyun, lihat dirimu. Kau yang biasanya menyombongkan diri…” ucapnya. Ia lalu mengeluarkan vas, mengisinya dengan air dan mawar pink. Han Kang menarik napas. Terlihat jelas kesedihan di raut wajahnya. Ia lalu pergi dan Ji Hyun bergegas masuk. Ji Hyun tak melihat Han Kang karena kelewat gembira melihat pintu terbuka. Ji Hyun sedih melihat ayahnya tertidur. Ia marah karena ayahnya tetap bertahan menjaganya. Kepala ayahnya terayun saat tidur dan Ji Hyun berusaha menahannya, tapi ia tak bisa menyentuhnya. Ia mencoba menyentuh tangan ayahnya tapi tak bisa. Ji Hyun meletakkan tangannya di atas tangan ayahnya dan meminta ayahnya menunggu untuk beberapa minggu lagi.
“Kak Min Ho, In Jung dan Seo Woo. Tidak mungkin mereka tidak menangis untukku. Tapi… orang tidak banyak menangis. Kupikir orang akan menangis sepanjang hari untukku.” ucapnya, kemudian melihat kalungnya. Ayah Ji Hyun terbangun. Dengan langkah terhuyung, ia melihat monitor di samping Ji Hyun. Detak jantung Ji Hyun masih stabil dan ia menarik napas lega. Ji Hyun sedih melihat itu, dan barulah ia melihat mawar pink itu.

Dengan penuh gaya, Ji Kyung menuangkan air seperti pelayan lain. Tapi ia malah menumpahkan air itu ke pelanggan. Ji Kyung membungkuk meminta maaf. Han Kang berdiri dan meminta maaf. Ia juga membersihkan kaki pelanggan dan mejanya. Han Kang lalu mendelik tajam pada Ji Kyung dan menyeretnya pergi. Han Kang mengajari Ji Kyung bagaimana menuangkan air dgn baik dan benar dan mengatur meja. Ji Kyung kagum dan bertepuk tangan, lalu berkata bagaimana Han Kang bisa melakukan itu. Han Kang bilang ia mempelajarinya saat bekerja sebagai pelayan paruh waktu, bukan lulusan manajemen perhotelan. Ji Kyung beralasan kalau ia telah mengalami byk hal2 berat dan tidak mengingat hal2 macam itu. Han Kang menyuruh Ji Kyung ke Hotel Seoul dan meminta surat bukti kalau Ji Kyung benar2 pernah bekerja di sana. Han Kang memberikan waktu 1 jam dan uang utk naik taksi pada Ji Kyung. Ji Kyung bergegas pergi.

Ji Kyung sampe di hotel dan meminta surat rekomendasi kerja. Resepsionis mengenali Yi Kyung dan heran kenapa Yi Kyung pura2 tidak mengenalinya. Ji Kyung keluar dari kantor dan ia mengamati bagaimana para staf hotel membawakan minuman dan melayani tamu. Ia lalu melihat Min Ho di sana. Ji Kyung mengikuti Min Ho dan mengamati lift yang dinaiki Min Ho. Ia bertanya apa Min Ho mau ke restoran, namun heran karena sudah lewat lantai 10 sedangkan restoran di lantai 5. Berikutnya, In Jung datang. Ia berdiri disamping Ji Kyung. Ji Kyung kaget mengetahui Min Ho pergi ke lantai 18, ke sebuah kamar. Ia curiga In Jung akan menemui Min Ho, maka ia mengikuti In Jung. Betapa kagetnya ia melihat Min Ho dan In Jung masuk ke dalam kamar.
Flashback..
Sebelum terjadinya kecelakaan. Ji Hyun sedang berada di butik, memilih2kan baju pendamping utk In Jung. Ia lalu bergegas pergi dari butik. Di  jalan ia melihat mobil Min Ho. Ia ingin menelpon Min Ho, namun kaget melihat In Jung ada di mobil Min Ho. Min Ho mencium tangan In Jung! Ji Hyun tidak percaya hal itu. Sambil menyetir ia terus bicara sendiri, tidak percaya dgn apa yg dilihatnya. Ia terus melajukan mobilnya.
“Shin In Jung, apa yang kau lakukan? Apa yang kau pikirkan? Kak Min Ho dan In Jung. Aku harus menanyai mereka. Ji Hyun hendak menelpon Min Ho namun ponselnya jatuh. Ia melepas sabuk pengamannya dan berusaha mengambil ponselnya. Saat berhasil mengambil ponselnya, ia langsung menghubungi Min Ho namun tiba2, sebuah motor oleng dan jatuh di depannya. Lalu terjadilah kecelakaan itu.
Flashback end…
Ji Kyung jatuh terduduk di lantai. Ia menangis dan gemetaran.

BERSAMBUNG…

Jumat, 30 Desember 2011

Pink Lipstick Eps 50

*Jung Woo nyuruh Mi Ran siap2 karena DS akan menunjuknya sbg desainer utama. Jung Woo juga nyuruh Mi Ran hati2 karena ia takut desain Mi Ran akan bocor keluar. Mi Ran meyakinkan Jung Woo kalau itu tak akan terjadi. Jung Woo mencurigai Mi Ran terlibat dalam masalah Ga Eun. Mi Ran meyakinkan Jung Woo kalau ia gak terlibat masalah Ga Eun. Jung Woo percaya. Jae Bum nelpon Ga Eun, kaget tahu Ga Eun ke pabrik untuk menemukan pelakunya. Jae Bum nyariin Ga Eun. Ga Eun menanyai pekerja pabrik perihal darimana mereka mendapatkan desain2 Ga Eun. Pekerja pabrik tak tahu. Ga Eun gak mau pergi sebelum mendapatkan jawabannya. Pekerja pabrik pun menyeret Ga Eun keluar. Jae Bum melihat Ga Eun ditarik paksa, langsung memukuli pekerja pabrik itu. Pekerja pabrik hendak memukul Jae Bum, tapi pemilik pabrik datang. Pemilik pabrik bilang pada Jae Bum n Ga Eun kalau ia mendapatkan desain Ga Eun lewat fax. Ia juga bilang formulir sampel DS byk tersebar di luaran. Jae Bum memberikan kartu namanya n meminta pemilik pabrik menemukan pelakunya. Pemilik pabrik awalnya gak mau, tapi karena diancam Jae Bum, ia bersedia membantunya.

* Jung Hee lagi ngaca, tiba2 Seo Jin nongol mengagetkan Jung Hee. Seo Jin nanya ngapain Jung Hee ngajakin ketemuan. Jung Hee terpengarah saat melihat Seo Jin datang dgn Yong Eun. Jung Hee membawakan Seo Jin makanan buatannya. Seo Jin menyukai makanan Jung Hee. Seo Jin menyuapkan makanan itu pada Yong Eun, Jung Hee cemburu. Ga Eun lagi melamun di mejanya. Mi Ran menyindir Ga Eun. Ga Eun ngikutin Mi Ran ke ruangannya. Ga Eun bilang pada Mi Ran akan menemukan bukti kalau Mi Ran pelakunya. Ga Eun juga bilang kalau Jung Woo hanya mencintai pekerjaannya. Ga Eun ninggalin ruangan Mi Ran, Mi Ran kesel. Komisaris Maeng menginginkan Mi Ran menjadi desainer utama. Jae Bum gak setuju. Komisaris Maeng menuduh Ga Eun yg membocorkan desain itu. Jae Bum akan membuktikan pada Komisaris Maeng kalau Ga Eun gak bersalah. Ga Eun minta bantuan Nyonya Oh untuk menyelidiki ke bank karena pesanan dikerjakan setelah mereka menerima bayaran. Nyonya Oh nyuruh Ga Eun minta bantuan komisaris Maeng.

*Ga Eun n komisaris Maeng lagi ngelukis. Ga Eun masang tampang sedih. Komisaris Maeng janji akan bantu Ga Eun jika Ga Eun mau jadi modelnya. Ga Eun bilang bisa selesaikan masalahnya sendiri. Ga Eun setuju jadi model Komisaris Maeng. Jung Woo, Mi Ran, Jae Bum n Seo Jin lagi rapat. Mi Ran merasa di atas angin karena ditunjuk sbg desainer utama. Mi Ran juga nuduh Ga Eun yg bocorin desainnya. Ga Eun meradang. Jae Bum minta Ga Eun tenang. Jae Bum berniat menanggung semua kerugian. Mi Ran ingin kerugian itu ditanggung oleh Ga Eun. Jae Bum gak setuju. Ga Eun duduk di depan kantor mikirin masalahnya. Jae Bum mau nyamperin Ga Eun tapi gak jadi karena Jung Woo keburu nyamperin Ga Eun. Melihat Jae Bum, Ga Eun bersikap ramah pada Jung Woo. Padahal sesungguhnya ia kesal. Ia berniat manfaatin kebaikan Jung Woo.

*Ibu Jung Woo nelpon Ga Eun minta nomor telepon dokternya Jung Woo. Ga Eun bilang ia yang akan memesan obat Jung Woo ke dokter itu n mengantarkannya ke rumah. Ga Eun ngasih tahu Jung Woo akan ke rumah tanpa sepengetahuan Mi Ran. Na Ri menggambar dirinya n ortunya. Ia juga membuat tulisan kalau ia rindu ibunya. Ga Eun ke rumah Jung Woo nganterin obat sekaligus melihat Na Ri. Ga Eun memberikan baju n bando pada Na Ri. Saat ibu Jung Woo membantu Na Ri memakai baju dari Ga Eun, Ga Eun ke kamar Jung Woo n Mi Ran. Ia mencari2 sesuatu tapi tak menemukan apapun. Ia pun meninggalkan antingnya dgn sengaja di meja rias Mi Ran. Ga Eun ke ruang kerja Jung Woo. Ia memotret buku kerja Jung Woo juga menyelipkan foto pernikahannya dgn Jung Woo di buku kerja Jung Woo. Tiba2, Jung Woo datang. Ga Eun kaget.

Kamis, 29 Desember 2011

Aliya Eps 19

Galang minta Aliya percaya kalau anak yg dikandung Marina bukan anak Gilang. Aliya percaya kalau anak di kandungan Marina bukan anak Gilang. Galang minta Aliya tersenyum. Marina ngadu ke Sandra kalau ia takut Shinta akan pakai segala cara tuk buktikan anak di kandungannya bukan anak Gilang. Galang nyamperin Marina n Sandra. Ia bilang kalau Marina takut ketahuan gak mengandung anak Gilang. Marina kesal karena gak berhasil ngambil hati Galang.

Ibu Hendri ketemu Artika di jalan. Artika pun bilang kalau anaknya dgn Hendri udah meninggal. Ibu Hendri langsung nyamperin Hendri. Hendri gak percaya kalau anaknya dgn Artika udah meninggal. Ibu Hendri suruh Hendri cari anaknya dgn Andini. Anak itu adalah Faris!! Hendri menolak karena ia yakin Faris anak perselingkuhan Andini dgn Pram. Hendri lalu menjenguk Faris. Hendri berandai-andai kalau sikap Dana seperti Faris. Pram melihat Hendri dari depan kamar Faris. Pram Hendri ketemu. Pram mau jelasin semuanya tapi Hendri gak mau denger.

Gisya nanyain ayah kandungnya ke Shinta. Shinta gak mau ngasih tahu Anjar ayah Gisya. Gisya ngambek. Shinta lalu nemuin Gisya gak sadarkan diri. Mulut Gisya berbusa. Shinta manggilin Wisnu. Wisnu bilang Gisya meninggal. Saat pemakaman, Wisnu nanya siapa ayah kandung Gisya. Anjar lalu mengaku sbg ayah kandung Gisya. Shinta syok. Ternyata itu semua hanya mimpi Shinta. Shinta lalu cerita ke Gisya kalau ayahnya adalah Anjar. Gisya syok. Gisya makin syok tahu Anjar meninggalkan Shinta karena saat itu istri pertama Anjar lagi hamil Aliya. Gisya pun minta dianterin Anjar ke RS. Gisya ngelabrak Aliya. Gisya nuduh Aliya sengaja mau deketin Shinta n Anjar karena kekayaan Shinta. Gisya gak mau ngakuin Anjar sbg ayahnya. Gisya lalu curhat ke Marina soal ayah kandungnya. Marina langsung nemuin Mutia, ngajakin kerja sama buat ngehancurin RT Shinta n Wisnu.

Sampe di rumah, Marina lompat2. Galang nyamperin Marina. Galang nanya ngapain Marina lompat2 karena kemaren kan Marina habis pendarahan. Marina langsung pura2 sakit. Galang nyuruh Marina siap2 karena kebohongan Marina akan kebongkar. Anjar nulis surat pengunduran diri. Ia teringat kata2 Aliya kalau Shinta udah bahagia sama Wisnu n Gisya. Aliya telpon2an ama Anjar. Aliya seneng Anjar mau keluar dari rumah Shinta. Mutia yg denger omongan Aliya n Anjar tersenyum.

Black Tears - Kan Jong Wook

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul soge ssiseulgeoya

maeumi neomu jichyeoseo
sumi neomu makhyeoseo

dubeon dasi saranghaji motae
ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul da ssiseulgeoya

jamsido neoreul nan yongseohaji anheulgeoya
harudo useul su eopdahaedo nal ireoke

ireon il saenggil jul mollasseo
sangsangjocha han jeokdo eobseo
kkumiramyeon kkaegoman sipeo
jiul suneun eomneun geoni

jogeumdo sorinaegi himdeun apeumiraseo
jeomjeom gipeun sangcheoga dwaesseo

nae mam da gudeojyeogago da jjitgyeojyeogago
yeorin nae moseubeun sarajineunde

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul soge ssiseulgeoya
mami neomu jichyeoseo sumi neomu makhyeoseo
dubeon dasi saranghaji motae

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul da ssiseulgeoya
jamsido neoreul nan yongseohaji anheulgeoya
harudo useul su eopdahaedo nal ireoke~

ireonil saenggiljureun mollasseo
sangsangjocha han jeokdo eobseo
kkumiramyeon kkaegoman sipeo
doedollil su eomneun geoni

jogeumdo neo beorigi himdeun gieogiraseo
jeomjeom gipeopeojyeoman gaseo
nae mam da chagawojyeoseo
da buseojyeogaseo
yeorin nimoseubeul oemyeonhaneunde

ijen sarangttawin geureonsarangeun
heulleo naerin geomeun nunmul soge beorilgeoya
sarmi jichyeobeoryeoseo neomu sumi makhyeoseo
cheoeumbuteo saranghaji motae

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul da beorilgeoya
jamsido nareul neon yongseohaji anhado dwae
harudo useul su eopdahaedo nal ireoke~

nunmuri naseo
neomuna gimakhyeoseo
neoreul saranghaetdeon naega hansimhaeseo
geomge beonjyeomanganeun nae nunmulmankeum neol
yeongwonhi apahagil gidohae

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleo naerin geomeun nunmul soge ssiseulgeoya
mami neomu jichyeoseo sumi neomu makhyeoseo
dubeon dasi saranghaji motae

ijen sarangttawin geureon sarangeun
heulleonaerin geomeun nunmul da ssiseulgeoya
jamsido neoreul nan yongseohaji anheulgeoya
harudo useul su eopdahaedo nal ireoke~

Pink Lipstick Eps 49

Jung Woo menelpon Ga Eun saat Ga Eun n Jae Bum sedang jalan2 di taman. Ga Eun gak angkat telpon Jung Woo. Jae Bum nyuruh Ga Eun melihat bunga. Saat Ga Eun sedang lihat bunga, Jae Bum mengambil foto Ga Eun. Jae Bum n Ga Eun lalu foto berdua. Ga Eun ngajakin Jae Bum bicara. Ga Eun ngaku masih mencintai Jung Woo. Jae Bum gak percaya. Ia yakin Ga Eun mengakui itu untuk agar dirinya menjauhi Ga Eun. Ga Eun terus mengaku mencintai Jung Woo. Jung Woo ditelpon Mi Ran. Ia ogah2an nanggapin telpon Jung Woo. Jung Woo dapat SMS dari Ga Eun. Saat Ga Eun n Jae Bum masih bicara soal hubungan mereka, Jung Woo menelpon. Jung Woo tanya apakah Ga Eun masih sakit. Ga Eun minta Jung Woo jgn cemaskan ia. Jung Woo ngajakin ketemuan. Ga Eun ninggalin Jae Bum. Jae Bum ngejar Ga Eun, tapi Ga Eun udah pergi.

Jung Woo ditelpon ibunya. Ibunya nanya kenapa Jung Woo menggantikan Ga Eun dgn Mi Ran. Jung Woo minta ibunya jgn cemaskan Mi Ran. Ga Eun ke kantor Jung Woo. Ga Eun heran Jung Woo bekerja di hari libur. Jung Woo cerita kalau ia kabur dari rumah. Ga Eun tanya apakah Jung Woo n Mi Ran ada masalah. Ga Eun lalu tanya kapan Jung Woo mempertemukannya dgn Na Ri. Mi Ran ke kantor Jung Woo. Ia kaget lihat Ga Eun bersama Jung Woo. Ga Eun bilang pada Mi Ran kalau seharusnya semalam ia ketemuan dgn Jung Woo. Mi Ran murka. Mi Ran bersikap mesra dgn Jung Woo di depan Ga Eun. Ga Eun tersenyum sinis. Jung Woo nyuekin Mi Ran. Ga Eun pergi. Sebelum pergi, ia nyuruh Jung Woo pulang ke rumah juga minta Jung Woo menelponnya membicarakan Na Ri. Mi Ran mau menghajar Ga Eun, dicegah Jung Woo. Jung Woo pun berniat pergi ke pabrik.

Jae Bum nangis teringat pengakuan Ga Eun kalau ia mencintai Jung Woo. Komisaris Maeng prihatin dgn keadaan Jae Bum. Komisaris Maeng lalu telponan dgn org perusahaan. Jae Bum pergi. Ga Eun demam! Ia merasa bersalah telah melukai Jae Bum. Ga Eun minta ibunya jgn berhubungan lagi dgn Jae Bum. Ibunya mengira semua itu karena Na Na.

Di kantor, Jae Bum n Ga Eun saling menjauh. Mi Ran nelpon Yong Gap, nanya apakah desain Ga Eun sudah siap diluncurkan ke pasaran. Mi Ran minta Yong Gap hati2 karena kalau sampe ketahuan, riwayat mereka berdua akan habis. Na Na ke DS. Ga Eun nyuruh Na Na masuk ke ruangan Jae Bum. Jae Bum merasa terganggu tapi Na Na gak mau pergi karena mau lihatin Jae Bum kerja. Ga Eun ketemuan dgn komisaris Maeng. Mereka ikut kelas melukis. Saat sedang melukis, Ga Eun nangis teringat Jae Bum. Di saat yg sama, Jae Bum juga lagi mikirin Ga Eun.

Ibu Ga Eun sebentar lagi ultah. Ia mau undang Jae Bum tapi dilarang Ga Eun. Ga Eun bilang harus membalaskan dendam pada seseorang. Seo Jin ngajak seluruh karyawan DS pesta. Ga Eun menolak tapi begitu lihat Jae Bum, ia mau ikut. Jae Bum juga gak mau ikut tapi dipaksa Seo Jin. Ibu Jung Woo n Na Ri ke kantor Jung Woo. Na Ri ngaku kangen sama Jung Woo.

Seo Jin n Na Na berikan ucapan selamat atas desain Ga Eun yg akan segera diluncurkan. Na Na menggandeng tangan Jae Bum, Ga Eun cemburu. Na Na n Seo Jin lagi nyanyi sementara Ga Eun, Jung Woo, Jae Bum n Mi Ran hanya duduk sambil minum2. Mi Ran nuangin minuman untuk Ga Eun. Jung Woo marah karena tahu Ga Eun gak kuat minum. Ga Eun meminum minumannya. Mi Ran nuangin lagi, Ga Eun meminumnya. Ga Eun menuangkan minuman tapi yg minum adalah Jae Bum. Ga Eun pergi. Jung Woo nyusulin Ga Eun. Jung Woo ngaku menyesal menceraikan Ga Eun. Jae Bum kesal mendengar itu. Jae Bum ngajakin Jung Woo bicara. Jae Bum minta Jung Woo untuk gak permainkan Ga Eun. Jung Woo yakinkan Jae Bum kalau yg dicintai Ga Eun adalah dirinya. Jae Bum mengaku mencintai Ga Eun.

Mi Ran kesal karena Jung Woo terus belain Ga Eun. Mi Ran nelpon Yong Gap, nanyain desain Ga Eun. Yong Gap bilang perlu waktu orang2 DS tahu soal desain Ga Eun yg tersebar di pasaran. Esoknya, Ga Eun, Seo Jin n Jae Bum syok tahu desain Ga Eun kesebar di pasaran. Mi Ran malah tersenyum. Mi Ran nelpon Yong Gap, minta Yong Gap hati2. Mi Ran pun digadang2 akan jadi desain utama DS. Jung Woo minta anak buahnya selidikin siapa yg menyebarkan desain Ga Eun. Jung Woo mencurigai Mi Ran. Ga Eun nyamperin Mi Ran. Ia bilang akan selidiki siapa yg nyebarin desainnya. Mi Ran terdiam. Ga Eun nemuin Yoo Mi. Yoo Mi kesal tahu Mi Ran menyebarkan desain Ga Eun. Yoo Mi mau nemuin Yong Gap, nyari tahu semuanya tapi dilarang Ga Eun. Ga Eun bersumpah akan membalas Mi Ran.

Next Epi : Komisaris Maeng mau bantuin Ga Eun selesain masalah di DS asal Ga Eun ngabulin permintaannya. Ga Eun ditarik2 oleh seseorang, Jae Bum membantu Ga Eun.

Rabu, 28 Desember 2011

Pink Lipstick Eps 48

Saat akan makan malam, Mi Ran kaget lihat hidung ibu Jung Woo berdarah. Ibu Jung Woo kesal karena Mi Ran tak tahu apa2 soal Na Ri yang berantem di sekolah. Na Ri jelaskan ke Mi Ran kalau ia berantem gara2 Dong Soo meledeknya yang punya 2 ibu n Na Ri bilang pada Dong Soo kalau ia cuma punya satu ibu. Mi Ran kaget. Ibu Jung Woo kembali membandingkan Mi Ran dgn Ga Eun. Mi Ran menyalahkan ibu Jung Woo atas apa yg terjadi pada Na Ri. Mi Ran ke ruang kerja Jung Woo. Ibu Jung Woo nyusulin Mi Ran. Mi Ran bilang kalau aja waktu itu ibu Jung Woo mengizinkan ia n Jung Woo menikah saat ia hamil Na Ri, gak akan begini jadinya. Ibu Jung Woo kesal. Jung Hee ikutan kesal karena Mi Ran membentak ibunya.

Jung Woo pulang dalam kondisi mabuk. Mi Ran menemukan noda lipstick di kemeja Jung Woo. Mi Ran marah. Ia minum2. Ia bilang hanya butuk cinta Jung Woo. Ga Eun makan malam dgn komisaris Maeng. Ga Eun memberikan album berisi lagu klasik pada komisaris Maeng. Lagu ini mengingatkan komisaris Maeng pada film berjudul Lagu Terakhir. Komisaris Maeng kaget karena Ga Eun udah nonton film itu karena film itu film lama. Komisaris Maeng merasa byk kesamaan antara dirinya n Ga Eun. Jae Bum sampe di rumah. Ia melihat bunga lili dari Ga Eun. Pembantunya bilang kalau itu dari seorang wanita yg habis makan malam dgn komisaris Maeng. Jae Bum penasaran dgn wanita itu. Mi Ran mengecek HP Jung Woo, tapi HP Jung Woo dilindungi password. Ga Eun tersenyum menerima foto Jung Woo n wanita itu.

Mi Ran nanya soal noda lipstick di meja Jung Woo. Jung Woo mengaku bertemu dgn wanita itu di bar. Mi Ran pun mengecek HP Jung Woo. Alangkah kagetnya ia melihat foto Jung Woo dgn wanita itu. Jung Woo bilang ia ketemu wanita itu di bar n dia gak kenal wanita itu. Mi Ran gak percaya. Ibu Jung Woo membangunkan Na Ri. Ibu Jung Woo merasa Na Ri lebih pantas mengasuh Ga Eun. Ga Eun dinasehati ibunya agar bersikap baik dgn Jae Bum. Ibunya cerita kalau Jae Bum gak tahu hari ultahnya.

Jae Bum ngajakin karyawannya makan siang di kantor. Ga Eun menolak karena ingin fokus kerja. Seo Jin memaksa Ga Eun ikutan makan siang. Mi Ran berniat traktir seluruh karyawan DS. Mereka pergi ke sebuah resto. Saat makan siang, Mi Ran ngasih tahu kalau ia n Jung Woo sering ke resto itu. Mi Ran juga ngasih tahu Ga Eun mengikutinya saat ia n Jung Woo bulan madu. Jae Bum, Ga Eun n Seo Jin gak nyaman dgn omongan Mi Ran. Sampe di kantor, Ga Eun melabrak Mi Ran. Mi Ran ngancam akan hancurkan reputasi Jae Bum.

Ga Eun masuk ke gudang, pura2 ngecek barang2. Jae Bum ngikutin Ga Eun. Jae Bum n Ga Eun ketimpa tangga. Tangan Jae Bum patah. Ga Eun nganterin Jae Bum ke klinik. Abis itu mereka makan siang bareng. Jae Bum minta Ga Eun menyuapinya. Jae Bum pun menyuapi Ga Eun, tapi Ga Eun ninggalin Jae Bum gitu aja. Ga Eun nangis. Ia gak mau menyakiti Jae Bum. Jung Woo pergi dari rumah. Ibu Jung Woo kembali bandingkan Mi Ran dgn Ga Eun. Mi Ran kesal dibandingin dgn Ga Eun. Mi Ran ingat omongan Ga Eun soal pria yg tak suka kalau wanitanya bersuara keras. Jae Bum gak masuk kantor. Ga Eun sedih. Malam harinya, ia menelpon Jae Bum. Ia ngajakin Jae Bum piknik. Na Ri panik. Ia disuruh gurunya mendapatkan cap kaki ortunya. Ibu Jung Woo malah mau membuat cap kakinya untuk tugas skolah Na Ri, seolah2 itu dari ortu Na Ri. Na Ri kesal sama neneknya itu. Jae Bum n Ga Eun piknik. Tiba2, Jung Woo menelpon Ga Eun.

Aliya Eps 18

Galang, Aliya, Gisya, Wisnu n Anjar berpencar nyari Shinta. Shinta bangun dari pingsannya. Saat ia mencoba naik ke atas, ia terjatuh. Ia mencari2 HPnya. Ia bergelantungan, ia sudah tak kuat, dibawahnya ada sungai yg arusnya deras. Shinta nelpon Aliya. Aliya, Galang n Gisya langsung ke tempat Shinta. Aliya mau bantuin Shinta tapi dicegah Galang n Gisya. Gisya telpon Wisnu. Saat Shinta akan jatuh, Wisnu menarik Shinta. Wisnu minta tali. Anjar ngambil tali di mobil. Galang turun ke bawah, ngebantu Shinta n Wisnu. Sampe di atas, Shinta langsung meluk Aliya. Gisya cemburu. Gisya manggil Shinta. Shinta langsung meluk Gisya. Wisnu n Galang naik ke atas. Shinta meluk Wisnu n Galang. Mereka bawa Shinta ke mobil. Wisnu berterima kasih karena Galang udah nolongin Shinta. Galang bilang lakukan itu untuk berterima kasih karena Shinta udah ngebela dia. Dia setuju makam Gilang dibongkar utk buktikan kalau anak yg dikandung marina bener2 anak Gilang.

Sandra telpon Galang. Sandra kesel tahu Galang cariin Shinta. Marina kembali ngehasut Sandra. Aliya mau obatin Shinta. Tapi Gisya mengusirnya. Gisya nyuruh Aliya ke RS, jengukin Faris. Aliya kaget tahu Faris masuk RS. Di depan Shinta, Gisya bilang Aliya udah pulang karena ada urusan. Gisya cemburu karena Shinta terus2an cariin Aliya. Di teras rumah Wisnu, Aliya n ayahnya berantem. Aliya minta penjelasan knapa ayahnya masih kerja di rumah Wisnu. Aliya takut Wisnu tahu masa lalu ayahnya n Shinta, karena bukan hanya keluarganya yg hancur kalau Wisnu tahu, tapi juga keluarga Wisnu. Aliya pergi. Anjar disamperin Gisya. Gisya tanya hubungan Anjar n Shinta. Anjar menyangkal punya hubungan dgn Shinta. Gisya mau tanyain ke Shinta, dicegah Anjar. Gisya memaksa Anjar cerita hubungannya dgn Shinta. Susi datang, nyuruh Anjar nganterin Galang pulang. Gisya kesel sama Anjar.

Aliya jengukin Faris. Aliya cerita soal Shinta yg hilang. Ia n Galang membantu cari Shinta. Faris cemburu dgn Galang. Sampe di rumah, Aliya dimarahi ibunya. Ibunya mau menamparnya tapi dicegah neneknya. Aliya nangis di pelukan neneknya. Hendri ketemu Pram tanpa ia tahu kalau Pram adalah ayah Faris. Hendri bilang Pram udah mengkhianatinya. Hendri memperingatkan Dana jika terbukti Dana yg nyelakain Faris, maka ia akan mengusir Dana dari rumah. Dana keluar dari rumah n tinggal sama neneknya.

Wisnu nganterin Galang pulang. Wisnu n Galang ngasih tahu Sandra kalau mereka akan bongkar makam Gilang tuk buktikan apakah anak di kandungan Marina bener2 anak Gilang. Marina panik. Ia pun melabrak Aliya. Ia ngancam akan bikin Aliya dapat masalah jika Aliya berani mengacaukan rencananya. Aliya gak takut dgn ancaman Marina. Marina meringis kesakitan memegangi perutnya. Ia pendarahan. Aliya nganterin Marina ke rumah Sandra. Marina ngadu ke Sandra kalau Aliya mau coba bunuh anaknya. Sandra nganterin Marina ke kamar. Sandra lalu hendak menampar Aliya. Galang ngebelain Aliya. Sandra rampas cincin Aliya n Gilang lalu membuangnya ke lantai. Aliya nangis. Ia memungut cincinnya. Galang minta Aliya berhenti nangis.

Selasa, 27 Desember 2011

49 Days Eps 1



Memperlihatkan aktivitas kota. Mulai dari jalanan yg padat oleh kendaraan, pasar, pacuan kuda, dan lainnya. Ada kelahiran dan kematian, semuanya datang silih berganti.

Di atas atap sebuah gedung, malaikat maut duduk sambil bernyanyi dan memainkan gitarnya, di malam hari. Paginya, ia sibuk mengawasi orang2.

Jalanan padat oleh kendaraan. Di mobil, tampak Shin Ji Hyun dan Shin In Jung.
"Ah, apa yang harus kulakukan?" tanyanya panik.
Sementara, disampingnya, In Jung sedang memperhatikan keluar, menatap jalanan yg penuh sesak oleh kendaraan. Di samping mobil, berdiri Park Seo Woo. Ia terlihat kesal dgn padatnya kendaraan.
"Apa yang harus kulakukan? Aku bisa telat ke pesta pertunanganku. In Jung, apa yang harus kulakukan?" tanyanya panik. In Jung berpikir sejenak, lalu menyuruh Ji Hyun turun dari mobil. Di ruangannya, Han Kang tampak serius membuat desain sebuah bangunan. Asistennya datang membawakan tuxedo dan menyuruhnya bersiap2 pergi ke pesta. Han Kang mengeluh. Seo Woo, Ji Hyun dan In Jung berlarian di jalanan. In Jung memegangi Ji Hyun. Ji Hyun malah tertawa.
"Shin Ji Hyun! Kau masih bisa tertawa dalam situasi seperti ini?" tanya Seo Woo heran.
"Itu karena.. ini sangat lucu. Apa kalian tidak merasa ini seperti di film2?" jawab Ji Hyun.
"Tinggal 10 menit lagi." ucap In Jung. Tiba2 Ji Hyun terjatuh. Untung In Jung dan Seo Woo sigap, memegangi Ji Hyun sebelum Ji Hyun jatuh ke aspal. Sepatu Ji Hyun tersangkut. In Jung mengambil sepatu Ji Hyun. Haknya patah. Ji Hyun mulai menangis. In Jung menyuruh Ji Hyun berhenti menangis. Ia melepas sepatunya dan menyuruh Ji Hyun memakainya. Han Kang sampai di sebuah gedung. Ia cukup tampan dgn tuxedonya.

Pertunangan Ji Hyun dan Min Ho sedang dilangsungkan. Ji Hyun menyematkan cincin di jari Min Ho. Keduanya lalu membungkuk, memberi hormat. Para hadirin bertepuk tangan. Ayah Ji Hyun diminta utk berpidato. Ayah Ji Hyun meminta maaf karena menyelenggarakan pertunangan di tengah krisis perekonomian. Pidato terhenti saat Han Kang masuk ke dalam ruangan. Ayah Ji Hyun memberikan tatapan kesal.
"Orang ini..." ucap Min Ho.
"Han Kang, dia datang juga."
Seo Woo melambaikan tangannya, memanggil Han Kang. Han Kang pun nyamperin Seo Woo. Ayah Ji Hyun melanjutkan pidatonya. Han Kang menatap Ji Hyun. Perasaannya tak karuan. Ji Hyun tampak resah. Ia memainkan kukunya. Min Ho memberikan Ji Hyun segelas minuman. Selanjutnya, Min Ho dan Ji Hyun menghampiri Han Kang.
"Bagaimana bisa kau datang setelah pertunangan selesai?" tanya Min Ho.
"Kau beruntung aku bersedia datang. Apa sekarang aku bisa pergi?"
"Datang terlambat, mau pergi duluan. Hei! Han Kang! Sebelum pergi, ucapkan selamat pada kami." pinta Ji Hyun.
"Kakak, selamat." ucap Han Kang, hanya pada Min Ho, membuat Ji Hyun kesal. Ayah Ji Hyun datang mendekat. Ia memberitahu Min Ho kalau Presdir Jung ingin bertemu. Min Ho menyuruh Han Kang memegangi Ji Hyun karena gaun Ji Hyun yang kelewat panjang, sehingga ia takut Ji Hyun jatuh. Han Kang menolak. Ji Hyun yg kesal, mengangkat gaunnya dan pergi. Min Ho dan ayah Ji Hyun membicarakan Han Kang. Min Ho bilang Han Kang adalah seorang yang jenius. Ia arsitek yg mampu diandalkan. Min Ho pergi menemui Presdir Jung. Ayah Ji Hyun mendapat telepon dari rekannya.
"Sekarang? Kau ingin aku kesana?" tanya ayah Ji Hyun, lalu menatap Ji Hyun yang sedang tertawa bersama In Jung dan Seo Woo.

Sekarang kita ke Song Yi Kyung.. :) Dia melahap mie instant sendirian di apartemennya. Tak ada semangat hidup di sorot matanya. Ia lalu berjalan dari apartemennya menuju minimarket. Ia bekerja sbg kasir paruh waktu di sana. Di meja kasir, ia duduk. Pandangannya kosong. Seorang pria datang membeli rokok. Yi Kyung melayani pria itu tanpa banyak bicara. Ayah Ji Hyun pulang dalam keadaan setengah mabuk. Ia langsung ke kamar Ji Hyun. Dilihatnya Ji Hyun sudah terlelap. Ia lalu membelai kepala Ji Hyun.

Paginya.. di kantor, Ayah Ji Hyun menemui Ji Hyun dan Min Ho.
"Ayah.. kami baru saja bertunangan kemarin. Kau ingin kami menikah dalam setengah bulan ini?" tanya Ji Hyun.
"Kami baru bertunangan kemarin ayah." ucap Min Ho.
"Kenapa? Apa kau tidak ingin menikah dgn Ji Hyun?"
"Ayah tau maksudku tidak begitu kan?"

Malamnya, Ji Hyun curhat ke ibunya, soal keinginan ayahnya. Sang ibu bilang kalau ayah ingin cepat2 menjadikan Min Ho menantu agar bisa fokus ke bisnis resort pantai.
"Apa ayah ingin kami menikah karena perusahaan?" tanya Ji Hyun lagi.
"Kau nomor satu bagi ayahmu. Aku yang kedua dan perusahaan yang ketiga."

Ji Hyun pergi ke butik. Tiba2, ia bertemu dengan seorang pria dengan buket mawar di tangannya. Pria itu Min Ho. Ia melamar Ji Hyun! Mereka lalu pergi ke sebuah kafe bernama Heaven.
"Aku lapar.. aku lapar.. aku lapar!" ucap Ji Hyun riang.
Disana ada Han Kang, Seo Woo dan In Jung. Sepertinya itu kafe kepunyaan Han Kang. Ji Hyun mengeluh lapar. Min Ho memutar kepala Ji Hyun, menunjukkan koki sedang menyiapkan pasta spesial utknya. Ji Hyun langsung tersenyum. Han Kang memberikan instruksi pada koki yang adalah asistennya ttg pasta kesukaan Ji Hyun. Ji Hyun suka pasta yg banyak bawangnya.

Ji Hyun langsung melahap pastanya. Min Ho, In Jung dan Seo Woo tersenyum geli melihat Ji Hyun makan.
"Min Ho, apa kau tau di hari kau menyelamatkan Ji Hyun, kau akan menikah dgn gadis yang makannya banyak?" tanya Seo Woo.
Min Ho pun mengingat hari itu.
Lalu.. flashback!
Ji Hyun dan In Jung naik gunung. Hari mulanya cerah, tapi saat menyantap makan siang, hari berubah gelap. Keduanya bergegas turun, namun terpisah. Ji Hyun mencari ponselnya di tas, tapi tak ketemu. Ia pun berteriak2 mencari In Jung. Ji Hyun menangis ketakutan. Ia menggigil kedinginan dan memanggil2 ayahnya. Min Ho datang, menyelamatkannya.
Flashback end.
"Bukannkah itu seperti di film? Wktu itu aku berpikir, dia hantu apa manusia?" ucap Ji Hyun lalu melirik In Jung dan bertanya jika ia mati, apa yang akan dilakukan In Jung. In Jung bilang Ji Hyun gak akan mati segampang itu. Ji Hyun menganggap Min Ho pahlawannya dan merangkul mesra Min Ho. Han Kang gerah dgn kelakuan Ji Hyun.

Malamnya, In Jung dan Seo Woo menginap di rumah Ji Hyun. Ji Hyun mengenakan gaun pengantinnya. Mereka sedang menonton TV. Tiba2, Ji Hyun menumpahkan anggur. Nyaris saja mengotori gaunnya. Ji Hyun lalu menyuruh In Jung dan Seo Woo mencoba gaunnya. Tiba2, ada SMS masuk. Dari Min Ho. Min Ho menyuruh Ji Hyun tidur. Seo Woo heran Min Ho tau kalau Ji Hyun masih terjaga. Ji Hyun bilang gak ada yang gak diketahui Min Ho soal dirinya.

Berbanding terbalik dgn Ji Hyun.. Yi Kyung masih di mini marketnya, sedang mengepel lantai. Tiba2, dua org perampok datang. Mereka menghancurkan CCTV, menodongkan pisau pada Yi Kyung dan meminta uang. Yi Kyung menolak memberikan uang. Perampok itu memukuli Yi Kyung. Lalu, polisi datang. Di kantor polisi, Yi Kyung dan perampok itu duduk berdampingan. Polisi heran Yi Kyung gak ada takut2nya menghadapi perampok itu. Yi Kyung hanya diam. Sementara itu, Ji Hyun dan Seo Woo sudah terlelap. In Jung masih terjaga.

Paginya, Han Kang dan Min Ho olahraga berdua. Lalu, mereka sarapan. Min Ho memberikan arahan ttg proyek mereka. Han Kang meminta Min Ho memberikan proyek itu pada org lain jika tak percaya padanya. Min Ho lalu bertanya kenapa Han Kang tidak membuka perusahaan sendiri. Han Kang menolak memberi jawaban dan bertanya soal pendamping pria. Min Ho bilang Han Kang tak perlu melakukan itu, lalu bertanya soal wanita yang dicari Han Kang dan menawarkan bantuan mencari orang itu. Han Kang menolak bantuan Min Ho.

Ji Hyun, In Jung dan Seo Woo sampe di toko roti. Ji Hyun melihat Han Kang. Han Kang bukannya nyamperin Ji Hyun, malah ngeloyor pergi gitu aja.
"Kang!" panggil Ji Hyun. Ia mengejar Han Kang sampe ke Heaven. Ji Hyun bilang ingin mendapat ucapan selamat atas pernikahannya dari Han Kang, karena Han Kang sudah dianggap adik oleh Min Ho dan ia teman Ji Hyun.
"Aku bukan temanmu." jawab Han Kang.
"Kenapa bukan teman? Kita satu sekolah dan satu kelas."
"Kita sekelas hanya beberapa bulan, dan itu namanya teman sekelas. Meskipun aku temanmu, aku tidak mau menjadi pendamping pria."
"Kenapa tidak mau?"
"Aku sudah bilang ke Min Ho kalau aku tidak mau dan kau pergi saja."
"Han Kang, apa kau masih marah atas kejadian dulu. Bagaimana pria bisa memendam kekesalan begitu lama. Sedangkan aku sudah melupakan semuanya."
"Aku tidak mau melakukannya karena kau."
"Apa kau akan marah2 sepanjang hidupmu?"
"Benar! Setelah menikah aku akan memperlakukanmu sebagai kakak ipar."
Ji Hyun memainkan kukunya. Mungkin ini kebiasaan Ji Hyun. Han Kang beranjak pergi.

Ji Hyun kembali ke toko roti.
"Han Kang, dia tidak akan melakukannya kan?" tanya Seo Woo.
"Dia memang brengsek. Bagaimana bisa ia bersikap seperti itu pada temannya." jawab Ji Hyun.
"Apa kau tidak ingat kalian sangat kikuk beberapa bulan ini?" tanya Seo Woo.
"Meskipun ia tidak menyukaiku, aku akan tap menyukainya dan menganggapnya teman." jawab Ji Hyun.
"Han Kang membencimu, kenapa kau tidak membencinya?" tanya In Jung.
"Aku tidak akan membencinya."
"Jangan berlagak seperti malaikat." ucap In Jung.
"Kalau ada yang membenciku, aku juga pasti akan membencinya."' ucap Seo Woo.
Ji Hyun lalu mengambil tas berisi roti dan pergi. Ia pergi menemui Min Ho dan memberikan amplop berisi sertifikat padanya. Ia lalu bertanya soal Han Kang yang tak mau jadi pendamping pria. Min Ho bilang Han Kang benci keramaian.

Min Ho dan ayah Ji Hyun membicarakan bisnis. In Jung bekerja sebagai seketaris ayah Ji Hyun. Ji Hyun ada di butik. Ia sedang memilih2 gaun pendamping utk In Jung. Ia lalu beranjak dari butik, kemudian menaiki mobilnya dan pergi. Min Ho keluar dari kantor, menaiki mobilnya dan pergi. Yi Kyung duduk sendirian, menatap kalender, tanggal 15 Maret 2006 yg dilingkari tinta merah. Ia lalu mengambil pakaian hitam dari kardus.

Malaikat maut melajukan motornya di jalan raya. Yi Kyung duduk di bis, menatap setangkai mawar yang telah layu. Ji Hyun melajukan mobilnya. Kesedihan terpancar di wajahnya. Yi Kyung turun dari bis. Seorang pria mengikutinya diam2. Ia berpapasan dgn Malaikat Maut. Malaikat Maut berhenti di tepi jalan. Ia melihat fto seorang bapak2, Kim Jin Su, lalu berkata 5 menit lagi. Yi Kyung menyusuri jalanan. Ia kembali berpapasan dgn Malaikat Maut. Di tepi jalan, ia berhenti dan jongkok. Ia ingat beberapa bulan lalu, juga melakukan hal yg sama. Dengan gambar kapur di depannya. Seorang pria kecelakaan dan meninggal di sana. Sepertinya pria itu pacar Yi Kyung. Yi Kyung menggenggam mawar itu, lalu berlari ke tengah jalan. Tepat saat sebuah truk hendak menabraknya, ia disambar seorang pria. Pria yg tadi mengikutinya. Yi Kyung pingsan. Ulah Yi Kyung itu membuat kecelakaan beruntun terjadi. Malaikat Maut syok melihat itu. Mobil Ji Hyun datang. Sebuah motor oleng dan jatuh di depannya. Ji Hyun kaget dan membanting setir, berusaha menghindari tabrakan, namun naas. Mobilnya menabrak truk. Ji Hyun terlempar keluar dari kaca depan mobilnya!

Min Ho sedang melakukan pertemuan bisnis. Malaikat Maut melihat ponselnya. Tuan Kim Jun Su terkena serangan jantung. Ji Hyun bangun dari pingsannya. Ia memeriksa kondisi tubuhnya. Tak ada luka sama sekali. Ia lalu melihat org2 mengerubungi mobilnya. Ji Hyun mendekati mobilnya. Ia terkejut melihat dirinya tak sadarkan diri di dalam mobil dan penuh luka.
"Itu aku..." ucapnya kaget, lalu berusaha menyentuh kaca mobil. Tapi tak bisa. Ia tak bisa menyentuhnya.
"Ini tidak mungkin! Tidak mungkin!" ucapnya kaget.
Ia lalu menjauh dari kerumunan org2 itu. Malaikat Maut melihatnya. Ji Hyun melihat ke sekelilingnya. Tak ada org. Sadarlah ia kalau Malaikat Maut sedang menatapnya.
"Hei! Hei!" Ji Hyun memanggil Malaikat Maut, tapi Malaikat Maut menghilang. Ji Hyun yg bingung, bergegas naik ke ambulance ketika dirinya dibawa ke ambulance. Ji Hyun masih bingung dengan yg terjadi.

Yi Kyung tak sadarkan diri di RS. Pria yang menolongnya, mengurus biaya RS Yi Kyung. Ji Hyun dibawa ke ruang UGD. Ia menangis. Yi Kyung siuman. Ia ingat usaha bunuh dirinya. Ayah Ji Hyun sampai di RS.
"Papa!" teriak Ji Hyun.
Min Ho datang.
"Kakak." panggil Ji Hyun.
Ji Hyun menghampiri ayah dan tunangannya. Tapi tubuhnya menembus ayah dan tunangannya. Ia kaget dan berteriak histeris. Dokter sedang melakukan tindakan pada Ji Hyun. Ayah Ji Hyun dan Min Ho terus memanggil2 Ji Hyun. Yi Kyung melihat itu. Ia lalu mencabut selang infusnya. Ji Hyun dibawa ke ruang tindakan. Ji Hyun mengikuti ayahnya dan Min Ho ke ruang tindakan.
"Dokter, tolong selamatkan putriku." pinta ayah Ji Hyun.
Ji Hyun mendekati ayahnya dan Min Ho.
"Papa. Kakak." panggilnya, mencoba menyentuh mereka tapi tak bisa. Ia lalu melihat ibunya. Ibunya pingsan mengetahui kondisinya. Ji Hyun menangis. Ia lalu melihat Malaikat Maut. Ia segera mengejar Malaikat Maut. Yi Kyung meninggalkan RS. Ia berpapasan dgn Malaikat Maut dan Ji Hyun. Ji Hyun tiba di depan sebuah kamar. Malaikat Maut ada di sana. Ia mencoba membuka pintu tapi tak bisa. Ia pun bisa masuk lantaran dokter keluar dari kamar itu. Ia menghampiri Malaikat Maut.
"Kau ingat aku?" tanyanya.
"Ya, Shin Ji Hyun! Bagaimana caramu menyetir?!" semprot Malaikat Maut.
Ji Hyun lalu kaget melihat roh Tuan Kim Jun Su keluar badannya. Roh Kim Jun Su menaiki lift yang dipanggil oleh Malaikat Maut. Ji Hyun bingung. Ji Hyun bertanya apa yg terjadi pada Malaikat Maut. Malaikat Maut meminta Ji Hyun mengikutinya. Mereka pergi ke atap gedung.
"Apa kau malaikat maut?" tanya Ji Hyun.
"Itu kuno. Di zaman modern seperti ini, bagaimana kau bisa menggunakan sebutan itu? Aku ini Scheduller. "
"Scheduller?"
"Seorang manusia dilahirkan utk sejumlah wktu tertentu. Ada alasan untuk wktu itu tapi aku akan menjelaskannya nanti. Dan pekerjaan aku adalah sebagai pengatur jadwal, menjemput orang2 kalau wktunya sudah abis."
"Itu sama saja!"
"Aaaaah! Sudah bilang, aku SCHEDULLER!"
"Aku tidak peduli! Artinya aku sudah mati?"
"Benar. Kau sudah mati."
"Apa kau datang untuk menjemputku, makanya kau tahu namaku?"
"Orang yang kutunggu adalah pria tadi. Seharusnya dia mati karena serangan jantung saat menyetir, tapi semua kacau karena kecelakaan tadi. Serangan jantungnya datang belakangan dan jadwalnya kacau."
"Lalu kenapa aku seperti ini? Kenapa tidak ada yang menjemputku?"
"Karena kau tidak dijadwalkan mati hari ini."
"Apa?"
"Kau, Shin Ji Hyun. Dijadwalkan tidak mati hari ini."
"Aku tidak dijadwalkan mati hari ini?"
"Kadang2, ada yang membuat masalah. Seperti hari ini. Ada yang mencoba bunuh diri. Mengapa mereka tidak menunggu giliran mereka? Mereka mati kalau sudah waktunya."
"Kenapa ini bisa terjadi!" teriak Ji Hyun membuat Scheduller kaget.
"Ya itu bisa terjadi."
"Kau berbohong. Bagaimana ada malaikat kematian sepertimu?"
"Siapa bilang tidak ada Scheduller sepertiku? Apa kau pernah bertemu orang yang mati dan hidup kembali? Meskipun kau bertemu mereka, mereka tidak akan bisa mengingat kami."
"Aku belum mati? Aku sedang dioperasi? Apa mungkin orang mati dioperasi?"

Han Kang di kafenya. Sedang menatap langit. Ia ingat kalimatnya pada Ji Hyun.
“Kami ingin mendapat restu dari teman2 kami. Kau dianggap adik oleh Kak Min Ho. Dan kau adalah temanku.” Ucap Ji Hyun.
“Aku bukan temanmu! Aku tidak mau melakukannya karena kau!” jawab Han Kang.
Han Kang sepertinya merasa bersalah. Seo Woo datang.
“Han Kang! Kenapa kau tidak menjawab ponselmu? Han Kang, Ji Hyun kecelakaan.” Ucap Seo Woo diiringi tangisan.

Ji Hyun di kamar RS. Selang infuse dan masker oksigen terpasang ditubuhnya. Min Ho menggenggam tangan Ji Hyun. Ayah Ji Hyun panik, ia mondar mandir. Ibu Ji Hyun duduk disamping Ji Hyun. Ji Hyun dan Scheduller menatap itu dari balik kaca.
“Suamiku, apa yang terjadi? Kenapa dia tidak bangun2?”tanya ibu Ji Hyun.
“Dokter akan menjelaskannya nanti.” Jawab ayah Ji Hyun.
“Kau lihat, aku belum mati.” Ucap Ji Hyun.
Ji Hyun memainkan kukunya. In Jung datang. Ia syok melihat kondisi Ji Hyun.
“Dia temanku.”
“Aku tau. Shin In Jung. Tunanganmu, Kang Min Ho. Dan orang tuamu. Seo Woo dan Han Kang akan datang.” Jawab Scheduller. Han Kang dan Seo Woo datang. Han Kang terpukul melihat kondisi Ji Hyun. Ia ingin mendekati Ji Hyun, namun langkahnya tertahan. Seo Woo sama kagetnya. In Jung menangisi Ji Hyun. Dokter datang.
“Dokter, bagaimana keadaannya?” tanya ayah Ji Hyun.
“Bisa dibilang, dia mati otak.” Jawab dokter.
“Mati otak?” tanya ibu Ji Hyun, lalu terduduk lemas. Seo Woo langsung memegangi ibu Ji Hyun. Ji Hyun ingin mendekat ke ibunya, tapi ditahan Scheduller. In Jung benar2 terpukul. Seo Woo memeluk ibu Ji Hyun. Min Ho dan Han Kang amat terpukul. In Jung memanggil Ji Hyun.

Ji Hyun dan Scheduller berjalan di lorong.
“Apa yang akan terjadi?” tanya Ji Hyun.
Scheduller meminta Ji Hyun mengikutinya. Ji Hyun gak mau dan lari ke arah yg berlawanan. Scheduller muncul tiba2 di depan Ji Hyun.
“Kenapa semua orang selalu bereaksi sama? Aku sudah bilang kau tidak akan naik lift.”
“Kau bohong!”
“Bohong hanya dilakukan oleh manusia.”
Ji Hyun membungkuk dan minta Scheduller menyelamatkannya.
“Kau memintaku menyelamatkanmu? Kau tidak tau siapa aku? Ayo pergi.”
“Aku tidak membutuhkanmu? Siapa yang diatasmu?”
“Apa?”
“Kau bilang kau pengatur jadwal, pasti ada yg lebih tinggi posisinya darimu. Entah itu Tuhan, Buddha atau siapapun.”
“Benar! Aku pesuruh rendahan yang mematuhi apa yang diperintahkan. Tapi aku juga bertanggung jawab di sini!”
“Aku akan menikah seminggu lagi, Ayah dan ibuku hanya punya satu anak. Ini tidak adil!”
“Ketidakadilan dapat terjadi dimanapun. Dan untuk org sepertimu yang merasa ini tidak adil, aku tidak akan memaksamu naik lift.”
“Serius?”
“Aku sudah menjadi pengatur jadwal selama 5 tahun. Dan situasi sepertimu baru terjadi 2 kali, dan kau yg ketiga.”
“Dua kali?” tanya Ji Hyun.
“Saat kau tidak seharusnya mati, tapi karena kesalahan org lain, kau kehilangan nyawamu. Ada 2 solusinya yg dapat kau ambil.”
“Apa itu?”
“Pertama, meninggalkan dunia ini.”
“Kau bercanda? Itu artinya aku harus mati.”
“Satu org memilih itu. Jika tidak ada lagi harapan di hidupnya, ia memilih masuk lift secara sukarela.
“Apa pilihan yg kedua?”
“dalam 49 hari, kau harus mengumpulkan 3 tetes air mata dari org2 yang mencintaimu dengan tulus. Dan kau bisa kembali.”
Ji Hyun merasa itu gampang. Scheduller bilang orang tua dan saudara tidak termasuk. Ji Hyun nanya lagi bagaimana ia tahu kalau air mata itu air mata ketulusan. Scheduller membawa Ji Hyun ke upacara pemakanan. Scheduller menyuruh Ji Hyun memperhatikan air2 mata org yg menangis. Ada yang menangis demi sopan santun. Ada yg menangis dgn tulus dan airmatanya berkilauan. Scheduller lalu mengajak Ji Hyun ke mini market Yi Kyung. Ia mulai membaca identitas Yi Kyung.
“Nama, Song Yi Kyung. Usia 28 tahun. Lulus universitas, berhenti dari pekerjaannya di hotel, menganggur selama setahun sampe akhirnya menjadi kasir paruh wktu di toko ini.” Ucap Scheduller. Ji Hyun meminta Scheduller mencatatnya, tapi Scheduller terus saja membaca di ponselnya.
“Kerja dari jam 2 dini hari sampe jam 9 pagi.”
Ji Hyun tanya lagi apa ia harus meminjam tubuh Yi Kyung. Ia tidak menyukai penampilan Yi Kyung. Scheduller bilang Yi Kyung ada hubungannya dgn Ji Hyun. Ji Hyun tidak ingat.
“Bagaimana kau bisa terlibat kecelakaan ini!” teriak Scheduller kesal.
Ji Hyun kembali ke RS. Ia melihat ibunya diinfus karena pingsan. Lalu, di kamarnya ada ayahnya dan Min Ho yang menjaganya.
“Tunggulah beberapa hari  lagi. Aku akan kembali.” Ucapnya.

Yi Kyung masuk ke rumahnya. Ji Hyun ada di sana. Yi Kyung langsung tidur. Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung. Perlahan, Ji Kyung membuka matanya. Ia berdiri dan memperhatikan tubuh Yi Kyung. Ia takut2 melihat cermin. Ia mencoba bersuara. Ia kaget.
“Aku, Shin Ji Hyun.” Ucapnya senang.

BERSAMBUNG

Aliya Eps 17

*Galang nyamperin Marina. Ia minta Marina menolak perjodohan itu. Marina gak mau. Ia ingin Galang bertanggung jawab atas kehamilannya. Galang gak percaya anak dikandungan Marina anak Gilang. Shinta punya solusi atas masalah Marina. Shinta n Wisnu ke rumah Sandra. Shinta mau membongkar makam Galang lalu melakukan tes DNA untuk buktikan ayah dari anak yg dikandung Marina. Sandra n Wisnu gak setuju. Marina menarik napas lega. Shinta kesal sama Wisnu. Ia pun ninggalin Wisnu. Wisnu ngejar Shinta tapi gak berhasil. Shinta keburu pergi bawa mobil. Anjar n Wisnu kejar Shinta.

*Wisnu sampe di rumah. Ia kaget tahu Shinta belum pulang. Ia n Anjar langsung nyariin Shinta. Gisya curiga Shinta ke rumah Aliya. Gisya pun ke rumah Aliya. Aliya bilang Shinta gak ada di rumahnya. Gisya gak percaya. Ia teriak2 manggil Shinta. Mutia labrak Gisya. Mutia ngusir Gisya setelah tahu Gisya anak Shinta. Mutia juga memarahi Aliya yg deket ama Shinta. Marina n Sandra jelek2in Shinta. Galang denger. Ia pun gak sengaja jatuhkan pot. Galang pergi. Sandra n Marina mencegah Galang. Galang mau nyariin Shinta. Ia setuju dgn pendapat Shinta. Marina panik. Aliya yg mau nyariin Shinta, dikunciin Mutia di kamar. Aliya kabur lewat jendela. Ibu Hendri nyuruh Hendri mempekerjakan Dana lagi n mecat Faris. Hendri diancam. Jika Hendri menolak maka sang ibu akan cabut sahamnya n kasih ke Dana agar Dana bisa bangun hotel sendiri. Hendri gak mau pekerjakan Dana. Galang n Aliya ketemuan. Mereka sama2 cariin Shinta. Faris kaget menemukan tulisan berupa ancaman di lokernya. Dana SMS Faris pakai HP Hendri atas nama Hendri. Dana ngajakin Faris ketemuan di sebuah gudang.

*Mobil Shinta melaju dgn kencang. Beberapa org ada yg melihat mobil Shinta. Aliya n Galang nyamperin org itu. Mereka pun langsung kejar mobil Shinta tapi ban mobil Galang tiba2 nyelip di lumpur. Galang pun berniat cari bantuan. Aliya minta ikut. Aliya n Galang tersesat di hutan. Saat akan kembali ke mobil, Aliya n Galang jatuh ke sebuah lubang. Di gudang itu, Dana n anak buahnya mukulin Faris. Mereka ninggalin Faris. Aliya n Galang selamat. Mereka ditolongin oleh 2 orang yg lewat di sana. Faris sadar dari pingsannya. Ia denger suara adzan. Ia pun berniat ke mesjid. Di mesjid itu juga ada Gisya. Gisya membawa Faris ke RS. Gisya telpon ke rumah, mau minta uang tapi Shinta n Wisnu belum pulang. Hendri ada di rumah Shinta. Hendri pun segera ke RS. Faris butuh byk darah. Golongan darah Faris sama dgn Gisya. Faris selamat! Hendri menarik napas lega. Tapi ia merasa ada sesuatu yg mengikat ia n Faris. Gisya juga merasa ada sesuatu yg ngikat dia n Faris, terlebih lagi golongan darah Gisya n Faris sama. Shinta kecelakaan!! Mobilnya meledak. Perasaan Anjar n Aliya sama2 gak enak.

*Wisnu dapat telpon dari polisi kalau Shinta kecelakaan n meninggal. Wisnu n Anjar langsung ke RS. Wisnu ngabarin Galang. Galang ngasih tahu Aliya. Aliya syok. Ia gak percaya Shinta meninggal. Ia pun mau ke RS, mencari Shinta. Wisnu n Anjar di ruang jenazah. Wisnu nyuruh Anjar lihat mayat Shinta. Gisya datang. Ia histeris. Galang n Aliya juga datang. Galang mau memastikan sendiri apakah itu bener2 mayat Shinta. Aliya n Galang tampak kaget.

49 Days

 Pemain :
  • Lee Yo Won sbg Song Yi Kyung / Shin Ji Min
  • Nam Gyu Ri sbg Shin Ji Hyun
  • Bae Soo Bin sbg Kang Min Ho
  • Jo Hyun Jae sbg Han Kang
  • Jung Il Woo sbg Scheduller / Penjemput roh manusia
  • Seo Ji Hye sbg Shin In Jung
  • Choi Jung Woo sbg Shin Il Shik (ayah Ji Hyun n In Jung)
  • Yoo Ji In sbg ibu Ji Hyun
  • Bae Geu Rin sbg Park Seo Woo
  • Son Byung Ho sbg Oh Hae Won
  • Moon Hye Kyung sbg Bang Hwa Joon
  • Kang Sung Min sbg No Kyung Bin
  • Yoon Bong Gil sbg Cha Jin Young
  • Kim Ho Chang sbg Ko Joon Hee
  • Lee Jong Min sbg Go Mi Jin

OST 49 Days
49 Days
Eps 17
Eps 18
Eps 20

    Pink Lipstick Eps 47

    * Mi Ran buru2 pulang ke rumah tuk mengambil antingnya tapi terlambat karena anting itu ada di tangan Jung Woo. Jung Woo marah besar tapi Mi Ran masih aja nyangkal udah ngunciin Ga Eun di gudang. Na Na makan malam di rumah Jae Bum. Jae Bum teringat saat ia mengajak Ga Eun makan malam tapi Ga Eun menolak. Na Na menduga Jae Bum sedang jatuh cinta. Seo Jin ditelpon Yong Eun yg lagi mabuk. Dengan suara keras, Yong Eun nanya ke Seo Jin apakah Seo Jin tak suka dirinya karena suaranya yg keras. Yong Eun abis dimarahi ibunya. Yong Eun nanya gimana cara ibunya merayu ayahnya. Komisaris Mae terpana dgn Ga Eun. Ia bilang Ga Eun mirip mantan istrinya yg pertama. Jung Woo n Mi Ran ribut. Ibu Jung Woo stress. Ibu Jung Woo minta Na Ri gak meniru sifat Mi Ran. Na Ri mengangguk. Jung Woo gak ingin mendengar penjelasan Mi Ran. Mi Ran kemudian menemukan foto Jung Woo, Ga Eun n Na Ri di buku kerja Jung Woo. Mi Ran merobek foto itu.

    * Ga Eun ngasih tahu Mi Ran kalau ada saksi yg lihat Mi Ran berjalan menjauhi gudang saat ia terkunci di gudang. Mi Ran panik. Ia langsung menemui saksi itu. Ia menyuap saksi itu. Jung Woo n Ga Eun melihat semuanya. Jung Woo marah besar n ninggalin Mi Ran. Ga Eun nyuruh Mi Ran nenangin Jung Woo. Ga Eun ninggalin Mi Ran. Mi Ran ngejar Ga Eun. Mi Ran minta maaf ke Ga Eun. Ia bilang mengunci Ga Eun karena ingin bercanda. Ga Eun menampar Mi Ran bolak balik. Ga Eun ngasih tahu Mi Ran kalau ia yakin Mi Ran yg menguncinya makanya ia mengarang cerita kalau ada saksi yg melihat Mi Ran di gudang itu. Mi Ran nyuruh Ga Eun membongkar semuanya pd semua org. Ia yakin gak akan ada yg percaya Ga Eun krna Ga Eun gak punya saksi. Ga Eun nunjukin satu bukti. Bukti berupa rekaman pengakuan Mi Ran yg diam2 ia rekam pake HPnya. Mi Ran syok. Jung Woo gak nyangka Mi Ran bisa lakukan itu.

    * Na Ri merekatkan kembali fotonya bersama Jung Woo n Ga Eun yg dirobek Mi Ran. Mi Ran nelpon Jung Woo tapi gak diangkat. Ga Eun ngajakin Jung Woo ketemuan. Ga Eun lalu menyuruh orgnya bersiap2. Mi Ran nyamperin Jung Woo di kantor. Jung Woo mau nyerein Mi Ran. Jung Woo menemui Ga Eun. Ia membujuk Ga Eun untuk tak bilang pada siapa pun soal Mi Ran. Ga Eun bilang mau merahasiakannya tapi Jae Bum yg menolongnya n Jae Bum berniat cari tahu semuanya. Ga Eun nyuruh Jung Woo selalu ada di sisi Mi Ran. Mi Ran mendengar itu. Ia mau menghajar Ga Eun tapi dicegah Jung Woo. Ga Eun pergi. Jung Woo ngasih tahu Mi Ran kalau dewan direksi memaksanya untuk memecat Mi Ran. Mi Ran mengaku mengunci Ga Eun karena takut produk Ga Eun muncul duluan di pasaran. Jung Woo marah besar pada Mi Ran. Na Ri berantem dgn Dong Soo, temannya, gara2 Dong Soo nanya kenapa Na Ri punya 2 ibu. Ibu Dong Soo melabrak ibu Jung Woo. Ibu Dong Soo malah ngatain Jung Woo yg selingkuh.

    * Ga Eun yg hendak masuk rumahnya, melihat Jae Bum di depan rumahnya. Ia langsung ngumpet. Jae Bum pun pergi karena Ga Eun gak kunjung datang. Ga Eun dgn mata berkaca2 minta maaf pada Jae Bum. Esoknya di kantor, Jae Bum beliin kopi untuk semua karyawannya. Jae Bum nyuruh Ga Eun ke ruangannya. Jae Bum nyuruh Ga Eun istirahat di ruangannya selama ia pergi rapat. Ga Eun berniat melakukan sesuatu agar Jae Bum menjauhinya. Ga Eun ke mejanya, kaget lihat Mi Ran lagi meriksa2 mejanya. Ga Eun nanya apa Mi Ran mau nyuri desainnya lagi. Jae Bum nyuruh Ga Eun n Mi Ran ke ruangannya. Jae Bum berniat memecat Mi Ran jika Mi Ran merugikan perusahaan. Ga Eun lalu menawarkan kesepakatan. Jika pakaian Ga Eun terjual lebih byk dari punya Mi Ran maka Mi Ran harus berhenti kerja, tapi jika pakaian Mi Ran terjual lebih byk maka Ga Eun lah yg akan berhenti kerja. Mi Ran setuju. Yong Eun ada di toko Dream Star. Yong Eun mengacak2 pakaian di sana, bikin Jung Hee kesal. Seo Jin nyamperin mereka. Yong Eun menggandeng tgn  Seo Jin. Seo Jin melepaskannya. Seo Jin memberikan semangat pada Jung Hee. Seo Jin lalu pergi, Yong Eun ngejar Seo Jin. Jung Hee semakin bersemangat tuk dapatkan Seo Jin.

    * Di ruangannya Mi Ran nelpon Yong Gap. Yong Gap ngasih tahu Mi Ran kalau desain Ga Eun akan ada di pasaran sebelum peluncuran produk dilakukan. Ga Eun nelpon komisaris Maeng. Ia ngajakin komisaris Maeng makan diluar. Komisaris Maeng ngajakin Ga Eun makan di rumahnya. Ga Eun nelpon Jung Woo, berpura2 sedang flu. Org suruhan Ga Eun tiba di bar, tempat Jung Woo n Ga Euh harusnya ketemuan. Org suruhan Ga Eun wanita!! Wanita itu pun menggoda Jung Woo. Diam2 ada yg memotret mereka. Tentunya itu suruhan Ga Eun juga. Saat Jung Woo udah teler, wanita itu menyandarkan Jung Woo di bahunya. Wanita itu lalu mengambil foto mereka berdua.

    Senin, 26 Desember 2011

    DAD Eps 13

    *Harun ngikutin Zara. Harun memanggil Zara. Saat Zara menoleh ke belakang, Harun tabrakan. Zara pun pergi. Bram masih mencari Harun tapi tak berhasil menemukannya. Harun naik angkot. Karena gak ada uang, Harun diturunkan di tengah jalan. Di belakang angkot itu ada mobil Nina. Sayang, Nina gak melihat Harun. Zara balik ke rumah Kayla. Zara ketemu Satria. Satria jelasin alasan dia bertunangan dgn Kayla karena gak mau Kayla bunuh diri. Satria ninggalin Zara. Galih nanya ke Zara apakah Zara mencintai Satria. Galih mengaku mencintai Zara tapi ia terpaksa mengubur perasaannya demi persahabatannya dgn Satria. Zara kaget. Zara mengaku mencintai Satria, tapi ia gak bisa ngambil Satria dari Galih. Galih sakit mendengarnya. Galih n Zara pelukan.

    *Harun sampai di rumahnya. Pemilik kontrakan Harun menempelkan selebaran yg isinya kalau rumah itu dikontrakkan. Harun nyamperin pemilik kontrakannya. Pemilik kontrakannya kaget lihat Harun. Ia mengira yg nyamperinnya adalah hantu Harun. Warga mendatangi rumah Harun. Warga kaget tahu Harun masih hidup. Warga kasih tahu kalau Zara pergi gak tahu kemana n Nina udah meninggal. Harun histeris.
    *Harun ke makam Nina. Harun teringat saat menyelamatkan Nina dari tabrakan itu. Harun memeluk makam Nina. Nina ngundang wartawan ke rumah Sandra. Nina bagi2kan uang untuk org2 miskin n mengaku berasal dari keluarga kaya. Harun masih di makam Nina. Zara membeli bunga di makam Nina. Harun lewat di belakang Zara. Zara gak sadar. Nina lagi bagi2kan uang ke org miskin. Dalam hati ia bilang benci hidup miskin. Harun mendatangi Nina yg lagi bagi2 uang. Nina ngeliat Harun. Ia langsung kabur. Ia gak percaya ayahnya masih hidup. Harun mendekat ke mobil Nina. Nina menangis.


    *Harun ngetok2  kaca mobil Nina. Nina memalingkan wajahnya dari Harun. Harun pergi. Zara akhirnya dapat kontrakan baru. Oleh pemilik kontrakan, ia disuruh berjualan somay. Zara seneng. Semua itu ternyata pemberian Satria. Harun jalan2 tertatih2 di proyek tempat Galih bekerja. Galih lagi mencangkul tanah. Galih n Harun ketemu. Galih memberikan sandalnya ke Harun. Harun tersenyum pada Galih. Galih membalas senyuman Harun. Harun kerja sbg pembersih mobil org2 di lampu merah. Harun membersihkan mobil Sandra. Sandra kaget tahu Harun masih hidup. Sampe di rumah, Nina gak diizinkan masuk oleh Sandra. Kunci mobilnya pun diambil. Nina ke kantor Sandra. Sandra ambil semua barang2 yg diberikannya ke Nina. Nina ngancam mau buka rahasia Sandra. Sandra bilang ke Nina soal Harun yg masih hidup.

    *Harun duduk di taman meratapi nasib Zara. Harun mau makan. Tapi nasinya jatuh. Hujan tiba2 turun. Harun mengambil nasinya yg jatuh. Tapi org2 menginjak nasi itu. Harun memakan nasi itu. Harun ke mesjid. Harun pingsan di depan mesjid. Galih bawa Harun ke rumahnya. Nina ke salah satu agensi. Dulu, pemilik agensi nawarin Nina gabung di agensinya tapi Nina nolak. Sekarang Nina bersedia gabung di agensi itu. Pemilik agensi nolak. Nina berteriak kesal. Zara ke rumah Galih. Galih ngajak Zara masuk ke rumahnya. Zara lebih memilih di teras. Galih nutup pintu rumahnya. Harun mau buka pintu rumah Galih. Tepat saat Harun membuka pintu, Zara udah pulang. Harun bicara pada Galih. Zara yg belum jauh dari rumah Galih, mendengar Harun bicara pada Galih. Galih membawa Harun masuk ke rumahnya. Zara melihat Harun. Zara langsung teriak manggil Harun. Zara berlari ke pelukan Harun. Zara bersyukur karena ayahnya masih hidup. Harun bilang ia masih hidup berkat doa n cinta dari anak2nya. Galih terharu melihat pertemuan Zara n ayahnya.

    *Zara nanya ayahnya kemana aja selama ini. Ayahnya menjelaskan kalau ia terbangun di suatu tempat. Ia gak tahu siapa yang menolongnya. Nina berteriak kesal karena ayahnya hidup lagi. Ia bilang kematian ayahnya adalah anugerah buatnya. Tiba2 petir menggelegar. Ia ketakutan. Nina tidur di emperan toko. Ia diusir gembel2 lainnya. Ia mengaku sangat benci ayahnya. Zara n ayahnya belanja buat jualan somay lagi. Nina berdiri di belakang ayahnya. Wajahnya tampak penuh kebencian. Nina nyamperin ayahnya. Nina nanya kenapa ayahnya masih hidup. Nina memukuli ayahnya. Ia ingin ayahnya mati. Harun memeluk Nina. Nina histeris. Zara nyamperin Nina n ayahnya. Wajah Zara penuh kemarahan.

    *Zara larang Nina menyentuh ayahnya. Zara menjelaskan ke ayahnya kalau Nina udah meninggal. Zara bilang ke ayahnya kalau ia sempat gali kuburan Nina n Nina ada di kuburannya. Zara bilang kalau yg ada di hadapan mereka adalah Amanda. Nina mengakui kalau ia adalah Nina. Zara ke rumah Sandra. Zara mau Sandra pertanggung jawabkan perbuatannya. Satria nyamperin Zara. Zara bilang ke Satria kalau Sandra yg udah nabrak ayahnya n buang jasad ayahnya ke sungai. Satria ngusir Zara. Zara marah besar sama Satria. Satria gak percaya mamanya seorang pembunuh. Zara pergi. Bram seneng melihat itu dari kejauhan. Seseorang mengetuk pintu rumah Satria. Satria bukain pintu, hanya nemuin amplop yg isinya Sandra n Nina membuang jasad Harun ke sungai. Zara marah besar ke Nina atas perbuatan Nina. Zara ngusir Nina. Nina kesal sama Zara. Nina bahkan bilang Zara anak orang miskin yg gak berani punya mimpi. Harun minta Zara gak mengusir Nina. Zara gak mengakui Nina sbg kakaknya. Nina menangis. Harun minta Zara maafin Nina. Harun meluk Zara n Nina. Nina berniat merebut ayahnya dari Zara. Nina tampak membenci Zara.