Kamis, 29 September 2011

BLD Eps 1

Seorang wanita muda sedang berjuang melahirkan anaknya di rumah sakit. Di tempat lain, seorang wanita tua sedang sembahyang. Tiba2, tasbih wanita itu putus bersamaan dengan terdengarnya tangisan bayi. Wanita itu bertanya2. “Apakah ini tandanya?” ucap wanita tua itu. Wanita muda bertanya apakah bayinya laki2 atau perempuan. Seorang pria muda sedang di kantornya. Asisten pria masuk ke kantor pria itu n memberitahu kalau anak pria itu perempuan. Pria muda itu menghela napas. Ia menanyakan jadwal rapat pada asistennya. Asistennya bergegas ke RS. Wanita tua itu berkata kalau keluarga mereka dikutuk sehingga tak bisa mendapatkan anak lelaki. Anak perempuannya datang menjenguk diantar oleh pengasuh. Wanita muda itu menyuruh si pengasuh membawa anaknya pergi. “Bawa Ja Kyung pulang!” teriak wanita itu.  Wanita muda itu kecewa. Ia teringat pertemuannya dgn seorang peramal. Wanita muda itu mendesak si peramal memberitahu bagaimana caranya agar ia mendapatkan anak lelaki. Si peramal bilang kalau wanita muda itu gak akan bisa mendapat anak lelaki. Wanita muda terus mendesak bagaimana cara ia mendapat anak laki2. Si peramal bilang wanita itu akan mendapat anak lelaki dari pria lain n suami wanita itu mendapat anak lelaki dari wanita lain. Pria muda itu tiba di rumahnya bersama sang asisten. Pada pengasuh Ja Kyung, asisten pria muda itu berkata kalau pria muda itu tengah mabuk. Pria muda itu masuk ke ruang kerjanya.

Pengasuh Ja Kyung masuk ke ruangan pria muda itu. Pengasuh Ja Kyung yg juga seorang perawat memeriksa tensi pria muda itu. Pria muda itu terus menatap pengasuh Ja Kyung. Pria muda itu bertanya ttg istrinya. Pengasuh Ja Kyung bilang kalau istri pria muda itu belum pulang n akan kembali 3 hari lagi. Pengasuh Ja Kyung mengembalikan alat2 tensi itu pada tempatnya. Pria muda bertanya usia pengasuh Ja Kyung. Pengasuh Ja Kyung bilang kalau usianya 24 tahun. Pria muda itu membelai pengasuh Ja Kyung!!

Ja Kyung terbangun karena petir. Ia mencari2 ibu n pengasuhnya. Masih di ruang kerjanya, pengasuh Ja Kyung terdesak ke sudut. Pria muda itu terus mendekati pengasuh Ja Kyung. Pria muda itu berkata kalau pengasuh Ja Kyung sangat cantik. Ja Kyung menuruni tangga mencari pengasuhnya. Dilihatnya pintu ruang kerja ayahnya terbuka. Ia pun mengintip n menemukan ayahnya berpelukan dgn pengasuhnya. Sang nenek menghampirinya n membawa Ja Kyung pergi. Ja Kyung berjalan bersama neneknya, menjauhi ruang kerja ayahnya. Ja Kyung melihat ke ruang kerja ayahnya.

Istri pria muda itu kembali!! Ia mencari2 ibu mertuanya. Tapi sang ibu mertua sedang keluar. Ja Kyung menghampiri ibunya. Sang ibu bertanya apakah Ja Kyung sering bermain bersama Mi Sun? Ya, pengasuh Ja Kyung bernama Mi Sun. Ja Kyung terdiam. Istri pria muda itu langsung mencari Mi Sun. Ia menemukan Mi Sun muntah2 di toilet. Mi Sun meminta maaf pada istri pria itu. Ia memegangi perutnya. Istri pria itu ingat perkataan si peramal kalau suaminya akan mendapat anak lelaki dari wanita lain. Istri pria itu mendesak anak siapa yg dikandung Mi Sun. Mi Sun meminta maaf. Istri pria itu memaki2 Mi Sun. Pertengkaran mereka terhenti dgn kedatangan sang ibu mertua. Ibu mertua memarahi menantunya itu. Ia mengatai menantunya tidak berguna karena gak bisa memberinya cucu lelaki. Ibu mertua menyuruh pembantunya membuatkan sup n memberi obat untuk Mi Sun. Menantunya kesal mendengar itu. Mi Sun diminta aborsi oleh istri pria itu!! Mi Sun kaget. Mi Sun diancam akan dibunuh jika tak melakukan aborsi.

Mi Sun diantar ke RS oleh asisten pria itu. Ia tak ingin aborsi. Ja Kyung melapor pada neneknya kalo Mi Sun menghilang. Mi Sun berdiri di depan RS dengan hati bergetar. “Asal kau sebutkan nama, mereka tahu apa yg harus dilakukan. Masuklah.” Ucap sang asisten. Mi Sun masuk ke RS.

Semua sibuk mencari Mi Sun. Di RS, Mi Sun melihat wanita hamil diantar oleh suami mereka. Ia menangis mengelus2 perutnya. Seorang suster mendekatinya. Mi Sun bertanya dimana pintu belakang RS itu. Mi Sun kabur!! Dibantu suster itu. Mi Sun berterima kasih pada suster itu. Suster itu memberikan sejumlah uang pada Mi Sun. Mi Sun berterima kasih sekali lagi. Ia pun pergi.

Di rumah, istri pria itu murka mengetahui Mi Sun hilang. Perkataan peramal kalo suaminya akan mendapat anak lelaki dari wanita lain terus terngiang di telinganya. Dia mabuk n hampir jatuh. Asisten pria itu membantunya. Istri pria itu teringat kembali perkataan peramal kalo ia bisa mendapat anak lelaki dari pria lain. “Jangan begitu In Sook.” Ucap sang asisten. In Sook tanya pada asisten suaminya apakah asisten suaminya takut pada suaminya. Suaminya telah merampas Mi Sun yg sangat dicintai sang asisten. Apakah sang asisten gak marah?? Asisten menyuruh In Sook istirahat. In Sook bilang kalo asisten suaminya gak punya harga diri. Sang asisten hendak pergi. Tiba2, In Sook memeluknya dari belakang. In Sook meminta si asisten menemaninya. Keduanya berpelukan!! Perkataan sang ibu mertua kalo ia tak berguna karena gak bisa ngasih cucu laki2 terus terngiang di telinganya juga perkataan sang peramal.

Asisten pria itu menemui ibu pria itu. “Ini Han Seung Jae.” Ucapnya sebelum memasuki kamar ibu pria itu. Sang ibu bertanya soal Mi Sun. Namun Seung Jae pura2 gak tahu dimana Mi Sun. Sang ibu bertanya pada siapa Seung Jae berpihak. Padanya atau In Sook. Seung Jae teringat perkataan In Sook. “Ini anakmu. Usianya udah 3 bulan. Kali ini harus anak laki2 n kita harus berjuang mewariskan Guseng pada anak kita.” Ucap In Sook pada Seung Jae. Seung Jae bilang ia berpihak pada ibu pria itu.

Mi Sun bekerja sbg suster di sebuah RS. Seung Jae ke RS itu. Mi Sun kaget melihat Seung Jae. Ia langsung kabur. Seung Jae n anak buahnya mengejar Mi Sun. Mi Sun yg tengah hamil tua terus berlari n bersembunyi di sebuah gudang. Seung Jae masuk ke gudang itu tapi tak menemukan Mi Sun. Ia pun pergi. Namun tiba2, ia mendengar teriakan Mi Sun. Mi Sun akan melahirkan!! Seung Jae menemukan Mi Sun! Sementara itu In Sook tengah menikmati masa2 kehamilannya.

Seung Jae membawa Mi Sun ke RS. In Sook sedang makan bersama keluarganya. Ja Kyung bertanya apakah ia mendapatkan adik laki2 or perempuan. In Sook menjawab kalo Ja Kyung akan mendapat adik laki2. Sang suami n ibu mertua kaget mendengar itu. Mi Sun melahirkan. Seung Jae menunggu di depan ruang bersalin. Terdengar tangisan bayi. Dokter yg membantu persalinan Mi Sun memberitahu jika Seung Jae n anak buahnya masih menunggu Mi Sun. Ia meminta Mi Sun menyerahkan anak itu agar mereka tak melukai Mi Sun. Mi Sun bangun dari tidurnya n menggendong anaknya. Ia berterima kasih atas bantuan sang dokter. Sang dokter tak rela Mi Sun pergi. Mi Sun berkeras mau pergi. Belum jauh dari RS itu, Seung Jae menemukan Mi Sun. Mi Sun meminta Seung Jae melepasnya. Seung Jae melepas Mi Sun, dgn catatan Mi Sun jgn pernah muncul di hadapannya lagi. Di sisi lain, In Sook sedang mengamati rumah suaminya. Ia berkata kalau kekayaan suaminya akan menjadi milik bayi yg dikandungnya.

Mi Sun naik kereta. Seorang ibu2 mendekati Mi Sun. Ibu itu bilang bayi Mi Sun sangat lucu n bertanya siapa nama bayi Mi Sun. Mi Sun bilang bayinya bernama Tak Goo. Ia teringat akan permintaan suami In Sook. Suami In Sook menyuruh Mi Sun memberi nama Tak Goo pada anak mereka. Tak untuk kemuliaan dan Goo untuk meraih.

Beberapa tahun kemudian…

Mi Sun sedang mengejar2 Tak Goo karena Tak Goo mengompol lagi. Ibu pemilik kontrakan Mi Sun keluar bersama anaknya. Ia menyuruh Mi Sun membayar uang sewa tepat waktu. Anak ibu pemilik sewa mengejek Tak Goo. Tak Goo kesal. Mi Sun menyuruh Tak Goo mencuci celananya di sungai. Di jalan, ia dipukuli ibu2. Sepertinya ibu2 tahu kalo Tak Goo mengompol lagi. Di jalan, ia bertemu seorang bocah perempuan seumurannya. Tiba2, Tak Goo melihat anak pemilik ibu sewa itu sedang mencoret2 dinding. Tak Goo kesal membaca coretan anak pemilik ibu sewa. Anak pemilik ibu sewa mengata2inya. Tak Goo langsung menghajar anak pemilik ibu sewa. Ibu pemilik sewa keluar rumah n kaget melihat anaknya dipukuli. Ia langsung mengomeli Mi Sun. Mi Sun mengambil sapu n bersiap memukuli Tak Goo. Tak Goo kabur n ibu pemilik sewa ketakutan. Mi Sun berhasil mendapatkan Tak Goo. Tak Goo minta maaf pada ibunya. Mi Sun mengecek apakah Tak Goo luka2. Mi Sun ternyata tahu kalau Tak Goo gak bersalah. Mi Sun mengajak Tak Goo pulang.

In Sook mengetuk2 pintu kamar Ma Jun. Dari dalam kamar, Ma Jun teriak kalo ia gak mau ke pabrik roti. In Sook membujuk dgn memberikan Ma Jun uang jajan. Ibu mertua In Sook datang bersama Ja Kyung n Ja Rim. Sang ibu mertua menyuruh Ma Jun keluar. Ia lalu menyuruh Ja Kyung memanggil Seung Jae. Ma Jun keluar. Ma Jun adalah anak In Sook n Seung Jae!! Ma Jun dipaksa ke pabrik roti. Semua pergi meninggalkan Ma Jun. In Sook menemui ibu mertuanya. In Sook bilang kalo sikap sang ibu ke Ma Jun sangat keterlaluan. In Sook terlihat kesal dgn ibu mertuanya.

BERSAMBUNG…

Selanjutnya…

“Kau terlambat.” Ucap Seung Jae pada Ma Jun. Ma Jun menyuruh Seung Jae membuka pintu mobil. Seung Jae tersenyum pada In Sook. “Kau terlambat.” Ucap sang ayah pada Ma Jun. Ma Jun n ayahnya pergi ke pabrik roti. Di pabrik roti itu pula, Tak Goo bersama Himar (anak ibu pemilik sewa) sedang berkeliling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar