Senin, 07 November 2011

Natasha Rizki

Berbagi Kebahagiaan Memberikan Ketenangan

Wajah dara kelahiran 23 November 1993 ini seperti blasteran bule namun Natasha menegaskan ia Indonesia asli.

“Papa dan mamaku asli Minang. Tapi memang kalau dari pihak papa ada darah India.  Makanya kakak laki2ku mukanya arab banget,” terang Caca, begitu ia akrab disapa, kala memulai perbincangan dengan WI, di sela2 syuting KKDB akhir pekan lalu.

Karena bermodal wajah mempesona itulah, oleh sang kakak, Caca didaftarkan ke ajang Gadis Sampul 2008. Caca hanya diminta menyiapkan foto studio. Meski tak banyak berharap, Caca lolos ke-20 besar. Sejak saat itu, pintu2 kesempatan berkarier di jagat entertainment seolah terbuka lebar untuknya.

Terbukti tak lama kemudian ia ditawari sebagai peran utama di sinetron. Cinta Cenat Cenut bersama dengan personel SMASH, boyband yg fenomenal itu.

Target Usia 17

Caca sendiri sebenarnya bukan wajah baru di dunia akting. Sejak kelas 6 SD, ia memulai debut kariernya di FTV dan iklan. Tak heran, usia bocah ia bisa membeli HP sendiri. Begitu SMP dan SMA, Caca membiayai sekolahnya sendiri.

“Tadinya begitu lulus SMA, aku mau melanjutkan kuliah, tapi saat mau membayar uang kuliah, aku ditelpon Screenplay. Mereka menawariku main di sinetron KKDB. Karena stripping, aku putuskan untuk memilih salah satunya. Akhirnya aku pilih karier dulu. Kesempatan gak datang dua kali. Kuliah  2-3 tahun atau umur berapa pun bisa aku lakoni. Aku bersyukur karena ortuku dapat menerima keputusanku. Bagi mereka asal nantinya aku tetap mentingin sekolah,” tutur model iklan Ponds dan Clean and Clear ini.

Dari hasil pekerjaan, Caca mampu memenuhi satu per satu impiannya. Mempunyai mobil dan memuaskan hobi gadget-nya tak lagi sekedar angan2. Dari semua pencapaian itu Caca bersyukur dapat membahagiakan sang mama. Maklum sejak ayah dan ibunya pisah, si bungsu ini lebih banyak dalam pengasuhan sang mama.

“Kakak2ku sudah nikah semua. Sejak kelas 4 SD aku hidup sama mama. Sementara papa di Padang karena ada bisnis. Saat ini aku ingin menyenangkan hati mama. Aku menyerahkan semua penghasilanku ke mama. Aku bilang ke mama kalau mau beli sesuatu, pakai saja uangnya. Tapi mama orangnya hemat banget. Beliau bilang kalau memang gak perlu ya gak usah menghamburkan uang,” Cerita Caca.

Tentang hobi gadgetnta, dia mengaku kerap diingatkan sang mama agar tidak jor2an dalam membeli sesuatu. Caca pun berusaha menuruti nasehat ortunya.

Cobaan Kala Tak Bersedekah

Bersamaan dengan perayaan Idul Adha, Caca menjalankan ibadah kurban.

“Insya Allah tahun ini aku mau kurban kambing di mesjid dekat rumah,” Cerita Caca yang juga tercatat sebagai vokalis band bernama JZ One dan pemilik album kompilasi 100% ACI ini.

Rencana lainnya, di hari ultahnya, Caca ingin merayakan bersama anak2 yatim piatu. Berbagi bersama anak2 yang nasibnya tak beruntung sudah menjadi kebiasaannya sejak lama. Terhitung sejak punya penghasilan sendiri, Caca mendorong dirinya untuk tidak lupa pada kewajiban menyisihkan sekian persen penghasilannya untuk org2 yang membutuhkan. Setiap kali Caca menerima honor pekerjaan, ia langsung ngeluarin kewajibannya.

 “Biasanya aku keluar honor, aku keluarkan zakat dan sedekah. Hal itu sudah menjadi kewajibanku. Waktu itu pernah sekali saking sibuknya aku gak sempet menyisihkan zakat dan sedekah dari honorku bekerja. Itu bener2 Allah langsung menyentil aku. Waktu itu, aku syuting KKDB di Turki, aku sampai kehilangan 3 kali. Yang pertama aku kehilangan uang sebesar 300 lira, kalau dirupiahkan 700 ribu. Selebihnya aku gak ingat berapa,,” Cerita Caca.

Pernah merasakan kehidupan yang gak nyaman akibat bisnis ortunya bangkrut dan disusul perceraian ortunya, membuat Caca sangat menghargai indahnya berbagi. Saat ini Caca melihat banyak orang gak bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya.

“Termasuk aku, kadang masih suka mengeluh. Makanya aku sering memaksa diri untuk selalu ingat masa2 sulitku dulu,,” Cerita Caca.

Dari cerita mamanya, sebelum Caca lahir, papa dan mamanya hidup berlebihan. Kakak2nya tiap minggu bisa jalan2 ke LN juga difasilitasi supir pribadi. Maklum kala itu sang papa produser eksekutif di Virgo Film. Kala film Indonesia mati suri, hidup keluarga Caca berubah drastis.

“Sampai akhirnya papa dan mama cerai, aku berpikir untuk mandiri. Aku punya banyak mimpi. Di usiaku yg 17 tahun, aku ingin punya mobil dari hasil kerjaku main sinetron. Waktu usiaku 16 tahun, aku cemas impianku gak akan terwujud. Aku berdoa pada Allah agar terus diberi rezeki aku bisa membahagiakan orang2 di sekelilingku. Alhamdulillah, ada tawaran stripping ini. Sebagai wujud syukurku aku tak pernah lupa berbagi. Cuma melalui berbagi itu aku bisa mendapatkan nikmat luar biasa.,” Cerita Caca yang bercita2 menjadi sutradara film.

Awali Pekerjaan Dengan Bismillah

Di sinetron KKDB, Caca berperan sbg Nirvana. Runner Up kesatu Gadis Sampul 2008 ini berpasangan dengan Dimas sebagai Amar.

“Nirvana sosok yang dewasa. Usia 22 tahun. Awal kisahnya, dia mau kuliah di London tapi mampir dulu ke Istanbul. Nah disitu dia ketemu Amar. Sebelumnya Nirvana ini udah punya pacar, Carlo. Konflik terjadi setelah ketemu Amar,” Cerita Caca.
Memerankan sosok Nirvana yang dewasa dengan segala permasalahannya, gak mudah buat Caca. Gadis lulusan SMA tahun 2011 ini, dengan lugas mengatakan butuh waktu lama menyatukan diri dengan Nirvana. Faktor usianya yang terbilang muda, 17 tahun sebagai salah satu kendala.

“Sampai eps 8, akting aku bener2 biasa banget. Karena belum ngerti karakter Nirvana seperti apa. Adaptasinya lama, karena Nirvana itu bertolak belakang dengan aku. Nirvana ways banget sedang aku masih pecicilan. Apalagi waktu pengambilan gambar di Turki, aku kan baru lulus SMA. Jadi masih manja banget. Alhamdulillah, sekarang sudah sampai eps 70 lebih. Begitu masuk eps 9, aku udah ngerti Nirvana itu seperti apa. Jadinya ngerasa enjoy banget,” Cerita Caca.

Caca mengambil hikmah dari setiap peran yang mampir kepadanya, termasuk sinetron ini. Dia berusaha mengambil inti sarinya bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan Bismillah, akan berjalan dgn baik. Termasuk menikah pun harus diawali dengan Bismillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar