Minggu, 24 Juni 2012

Bad Love Eps 1

Memperlihatkan keindahan Pulau Jeju.

Sebuah taksi berhenti di depan sebuah hotel. Seorang wanita turun dari taksi dan mengagumi keindahan Pulau Jeju. Seorang Bellboy menghampiri wanita itu dan membawakan barang2 wanita itu. Wanita itu menoleh ke Bellboys dan segera mengambil cellonya, kemudian masuk ke dalam.

“Terima kasih.” ucap wanita itu begitu menerima kunci kamar dari resepsionis. Wanita itu lantas meninggalkan voice mail pada ibunya.

“Aku baru saja tiba di hotel. Jangan khawatir. Ibu selalu saja menganggapku anak kecil. Nanti aku telpon setelah konser berakhir.”

Sebuah mobil melaju kencang. Di dalamnya tampak seorang pria sedang serius bekerja. Tiba2, ia mendapatkan sebuah email. Dalam email itu tertulis kalau Wakil Presdir yang baru udah diumumkan, Han Sang Moo. Pria itu terlihat kesal membaca email itu. Ia memukul laptopnya, hingga tangannya lecet, kemudian membanting laptopnya.

Sementara itu, ada sepasang kekasih berangkulan mesra sedang menuggu lift terbuka. Begitu lift terbuka, si wanita langsung masuk ke dalam lift. Ia dengan genitnya, menyuruh sang kekasih masuk ke lift. Perlahan2, kekasihnya masuk ke dalam lift. Si pria mendekati kekasihnya hingga kekasihnya tersudut. Keduanya lalu berciuman, tepat saat lift akan tertutup. Tiba2, terdengar suara seorang wanita, Tunggu sebentar! Si pria hendak menoleh ke wanita itu, tapi kekasihnya mencegahnya. Pintu lift tertutup. Sepasang kekasih itu kembali berciuman. Wanita tadi kesal menatap lift yg melaju ke atas.

“Dia mengabaikanku? Padahal aku sudah memanggilnya. Jika aku jadi dia, aku akan menunggu sebentar.” Umpat wanita itu.

Sepasang kekasih tadi terus berciuman sementara lift terus melaju ke lantai atas. Si wanita membuka blazernya, kemudian membuka jas kekasihnya. Keduanya terus berciuman sambil berangkulan mesra. Ponsel si pria terjatuh ke lantai. Pintu lift terbuka, tapi keduanya masih berciuman. Ponsel si pria berbunyi. Adegan ciuman itu terhenti sebentar, lalu kembali berlanjut. Si wanita menendang ponsel kekasihnya.

Wanita tadi masuk ke lift. Saat akan menutup pintu lift, ia melihat seorang pria sedang menelpon sambil berjalan ke arahnya. Pria yg tadi marah2 di mobil. Wanita itu memutuskan menunggu pria itu sebentar. Pria itu lalu masuk ke lift. Wanita it uterus menatap si pria. Selesai menelpon, pria itu berterima kasih karena wanita itu udah bersedia menunggunya. Si wanita berkata hanya melakukan kata2 yg ia ucapkan tadi. Sepasang kekasih tadi masih berciuman. Si pria merobek stocking wanitanya.

Seorang pria tua menendang kaki asistennya

“Apa saja yang kau lakukan?! Apa kau tidak tahu Yong Ki membawa pacarnya kemari?!”

Asisten pria itu diam saja. Keduanya lalu keluar dari kamar dan menemukan sepasang kekasih tadi masih berciuman. Pria tua tadi marah besar. Adegan ciuman itu terhenti begitu menyadari  kehadiran pria tua itu. Pria tua mendekati sepasang kekasih itu dgn hati gondok. Si pria pun ditampar keras oleh pria tua itu.

“Presdir, dapat salam dari ibuku.” ucap si wanita gugup, kemudian pergi.

Pria tua itu habis2an memarahi pria muda itu. Yeah, pria muda itu adalah anaknya, Kang Yong Ki. Pertengkaran tak terelakkan. Yong Ki hendak ditampar sang ayah, namun Yong Ki berteriak, meminta sang ayah tidak memukulnya. Yong Ki lantas beranjak pergi meninggalkan ayahnya. Saat akan masuk lift, ia berpapasan dgn pria yg tadi marah2 di mobil.

“Kenapa kau menatapku seolah2 kau ada masalah denganku?!” tanya Yong Ki tak senang dgn tatapan pria itu.

“Ada apa dgn pakaianmu?” tanya pria itu melihat pakaian Yong Ki yg berantakan.

Yong Ki segera merapikan dasinya. Pria itu beranjak pergi, namun langkahnya terhenti saat mendengar Yong Ki berkata “Kau mau membuatku terlihat buruk di depan ayahku?”

Di kamar, wanita yg tadi kesal dgn kelakuan Yong Ki dan kekasihnya, sedang berdandan. Selesai berdandan, ia mengambil cellonya dan pergi. Di bawah, Yong Ki menelpon kekasihnya. Tapi gak diangkat. Ia pun meninggalkan voice mail. Pria yg tadi marah2 di mobil menghampiri Presdir. Presdir kecewa dgn sikap Yong Ki. Presdir lalu melihat luka di tangan pria itu.

Ada perayaan ulang tahun pernikahan, dimana wanita tadi menghibur para tamu dgn permainan cellonya. Terlihat sepasang suami istri membero hormat pada para undangan. Si istri kemudian menghampiri wanita pemain cello itu.

“Kau sangat cantik. Terima kasih atas kehadiranmu.”

“Ini adalah perayaan ulang tahun pernikahan ibu baptis ibuku. Jadi aku harus tampil sebaik mungkin.” Jawab wanita pemain cello.

“Oya, siapa namamu?”

“In Jung. Na In Jung.” Jawab wanita pemain cello.

Di tempat lain juga ada perayaan yg dihadiri oleh Presdir dan pria itu. Presdir yg hendak menuliskan namanya di buku tamu, tiba2 berhenti dan menyuruh pria itu menulis namanya duluan. Pria itu pun menulis namanya, Lee Soo Hwan. Para pelayan tampak menghiasi meja, utk perayaan proyek Presdir. Yong Ki mengambil satu minuman, kemudian membuang kaleng bekas minumannya seenaknya. Kaleng itu mengenai jidat In Jung.

"Siapa itu?!" teriak In Jung kesal. Ia menoleh ke belakang. Yong Ki langsung berbalik mendengar teriakan In Jung. In Jung menghampiri Yong Ki. Yong Ki mengaku gak sengaja melakukan itu. In Jung menuntut permintaan maaf Yong Ki. Yong Ki gak mau. In Jung heran gimana bisa ada seseorang seperti Yong Ki. Yong Ki membersihkan baju In Jung, lalu melangkah pergi. Baru beberapa langkah, Yong Ki menoleh ke In Jung.

"Jangan ngambek, Nona. Sorry." ucap Yong Ki sambil tersenyum nakal, lalu pergi.

In Jung pun melangkah pergi.

"Dia bilang aku cantik supaya aku membiarkannya pergi." ucap In Jung tersenyum heran.

Soo Hwan dan Woo Taek bertemu Presdir Park. Presdir Park memuji kinerja Soo Hwan. Di mobil, Soo Hwan dan Woo Taek tampak kaku. Woo Taek memejamkan matanya sejenak, lalu bertanya apa Soo Hwan marah padanya. Woo Taek bilang mulai memikirkan posisi Soo Hwan di perusahaan, sbg karyawan atau keluarganya. Woo Taek mengaku hanya ingin memberikan sesuatu pada karyawannya dgn mempromosikannya.

Soo Hwan menghela napas. "Aku akan pergi untuk menenangkan pikiranku."

In Jung sedang berjalan2 di lobby hotel. Ia menemukan sebuah brosur berisi game ttg labirin taman dan ia tertarik. Ia pun segera mencobanya, menelurusi sebuah labirin. Soo Hwan juga mencoba permainan itu dan keduanya bertemu!! Bersama keduanya menyusuri labirin itu sampai akhirnya mereka berhasil keluar. Sebelum berpisah, Soo Hwan mengajak In Jung jalan2.

Keduanya berlayar!! In Jung dibuat kagum akan pesona laut. Soo Hwan menawari In Jung mengemudikan kapal. In Jung pun mencobanya, tapi tiba2 ia terjatuh. Layar kapal turun. Soo Hwan berusaha menaikkan kembali layar kapal.

"Semua baik2 saja. Itu terjadi karena angin yg kencang." ucap Soo Hwan sambil berjalan mendekati In Jung. In Jung melihat lengan Soo Hwan yg terluka. Ia pun bergegas mengobati Soo Hwan. Soo Hwan menatap In Jung. In Jung juga menatap Soo Hwan. Soo Hwan meminta maaf membuat In Jung gak nyaman. In Jung bilang dia hanya gugup. Soo Hwan terus menatap In Jung, kemudian menyentuh wajah In Jung.

"Kau sangat cantik." ucap Soo Hwan, kemudian mencium In Jung. In Jung membiarkan Soo Hwan menciumnya. Soo Hwan lalu menggiring In Jung masuk ke kamar. Keduanya terus berciuman. Soo Hwan menjatuhkan In Jung ke tempat tidur. Mereka kembali berciuman, kemudian melakukan hubungan suami istri. Paginya, In Jung menyendiri di bibir kapal. Soo Hwan mendekati In Jung dan menyelimuti In Jung dgn mantel. In Jung tersenyum dan menyelimuti mantel itu ke Soo Hwan. Soo Hwan memeluk In Jung. Keduanya pun melakukan perjalanan. Sepanjang perjalanan keduanya tertawa. Soo Hwan mengajak In Jung ke pantai. Soo Hwan menggendong In Jung. Keduanya lalu berlari2 di pantai. Keduanya kembali berciuman.

Soo Hwan lalu membelikan In Jung sebuah kalung. In Jung menatap Soo Hwan. Di matanya, Soo Hwan adalah sosok sempurna. Soo Hwan bisa memahami dirinya. Dan ia pun ingin menikah dgn Soo Hwan. In Jung mengadakan konser cello. Penonton kagum akan permainan cello In Jung. In Jung kecewa tak mendapati Soo Hwan di bangku penonton. Di ruang make up, In Jung mendapati sebuah karangan bunga. Ia membaca surat yg ada di karangan bunga itu.

Selamat untuk pertunjukanmu. Sebenarnya aku ingin ke sana, tapi gak bisa karena ada meeting penting. Na In Jung, maafkan aku.

Itu surat dari Soo Hwan. Maka, In Jung langsung menelpon Soo Hwan.

"Aku membiarkanmu pergi karena ada meeting." ucap In Jung.

"Aku minta maaf. Aku ada meeting saat makan malam, jadi kita tidak bisa bertemu. Aku akan menelponmu nanti."

Soo Hwan bingung memikirkan hubungannya dgn In Jung.

In Jung keluar dari gedung pertunjukan bersama temannya.

"Apa artinya kau tidak jadi ke Paris?" tanya teman In Jung.

"Yeah! Itu benar. Aku sedang jatuh cinta." jawab In Jung.

"Oke. Tapi apa kau mau membuang mimpimu begitu saja?" tanya teman In Jung lagi.

"Dia mimpiku saat ini." jawab In Jung.

Di ruangannya, Soo Hwan tampak resah. Ia lalu menelpon In Jung. Ia bilang ingin menceritakan sesuatu. In Jung memasuki rumahnya dgn perasaan bahagia. Ia menceritakan soal Soo Hwan. Ibu In Jung meminta In Jung mengenalkan Soo Hwan padanya. Ayah In Jung yg duduk di sofa, tersenyum mengetahui putrinya jatuh cinta. In Jung bilang Soo Hwan sangat sibuk.

Di jalan, Soo Hwan masih memikirkan In Jung. Soo Hwan-In Jung ketemuan di taman. In Jung bilang sangat merindukan Soo Hwan. Soo Hwan ingin bicara sesuatu. Seorang wanita turun dari eskalator dan masuk ke toko perhiasan. Ia melihat2 perhiasan, kemudian mencuri anting2. Pelayan toko memergokinya. Wanita itu bergegas pergi, namun dicegah pelayan toko. Pelayan toko ingin memeriksa tas wanita itu. Wanita itu marah. Pelayan mengancam akan melaporkan wanita itu pada polisi. Wanita itu marah dan memukul kepala pelayan dgn cermin kecil. Seorang wanita tua mendapat telepon. Ia kesal dgn kelakuan anaknya.

Di taman, Soo Hwan mengaku ingin mengakhiri hubungannya dgn In Jung. In Jung syok dan makin syok saat Soo Hwan mengakui kalau ia udah menikah. Wanita tua tadi ternyata ibu si wanita pencuri. Ia gak mengerti kenapa anaknya bisa melakukan hal memalukan seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar