Sabtu, 26 Mei 2012

Endless Love Eps 2

Sebelumnya....

Eun Suh kecelakaan!! Ia membutuhkan donor darah. Disinilah terungkap fakta tertukarnya Eun Suh dan Shin Ae. Hal ini tentu saja membuat keluarga Yoon syok. Kyo Su dan Kyung Hee mendatangi rumah Soon Im. Ada perayaan di sekolah. Semua bertemu di sini. Joon Suh syok mengetahui Shin Ae adik kandungnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Joon Suh, Eun Suh dan ortu mereka duduk berhadapan dgn Shin Ae dan ibunya di kantor guru.

"Ayah Eun Suh adalah seorang pengusaha terkenal. Joon Suh adalah Presiden mahasiswa. Eun Suh adalah ketua kelas." ucap sang guru, memperkenalkan Eun Suh dan keluarganya.

"Ketua kelas?" tanya Soon Im, lalu menatap Eun Suh. Eun Suh tersenyum. Ia memberi hormat, lalu menanyakan kabar Soon Im.

"Mrs. Yoon, Shin Ae juara pertama di kelas. Ia juga wakil ketua kelas." ucap guru memperkenalkan Shin Ae pada ayah dan ibu Eun Suh.

"Apa? Kau wakil ketua kelas?" tanya Soon Im.

"Ma.." panggil Shin Ae.

Kyo Su menatap sedih Shin Ae. Shin Ae menatap ayah dan ibu Eun Suh.

"Apa kabar? Aku Choi Shin Ae."

"Shin Ae... Ya." ucap Kyung Hee sesak.

"Kau sangat cantik." Kyo Su memuji Shin Ae.

Guru meminta maaf karena memanggil Kyo Su ke sekolah. Eun Suh tersenyum. Joon Suh sesak menerima kenyataan Shin Ae adiknya yg asli. Guru bilang ingin mendiskusikan beberapa hal, oleh sebab itu ia memanggil orang tua Eun Suh dan Shin Ae. Soon Im mengira Shin Ae bertingkah sejak menjadi wakil ketua kelas. Kyo Su meminta Soon Im bangga pada Shin Ae karen Shin Ae terpilih sbg wakil ketua kelas. Soon Im menatap geram Kyo Su. Eun Suh memanggil ayahnya. Joon Suh tiba2 berdiri. Ia meminta izin ke toilet. Joon Suh membasuh mukanya dgn air. Suasana hatinya kacau. Eun Suh tersenyum menatap ibunya. Soon Im memperhatikan Eun Suh. Begitu pula Kyo Su dan Kyung Hee memperhatikan Shin Ae. Guru bilang murid2 udah berusaha keras untuk memeriahkan pameran di sekolah. Murid2 bekerja keras dibawah kepemimpinan Eun Suh dan Shin Ae. Tiba2, seorang murid memberitahukan kalo ada telpon untuk sang guru. Guru pun meninggalkan keluarga itu di ruangannya.

"Kau harus bangga punya anak yg pintar seperti Shin Ae. Apa Shin Ae punya kakak atau adik?" tanya Kyo Su.

Soon Im mengiyakan. Kyo Su menanyakan pendidikan kakak Shin Ae. Shin Ae hendak menjawab kalo sang kakak seharusnya udah lulus SMA, namun Soon Im cepat memotongnya dgn bilang kalo kakak Shin Ae sekolah di GED. Shin Ae lalu ingin bilang kalo sang kakak dikeluarkan dari sekolah, tapi cepat2 dipotong Soon Im. Kyo Su lalu bertanya apakah Shin Ae dekat dgn kakaknya. Shin Ae menggeleng. Kyo Su lantas bertanya apakah Shin Ae sering sakit2an, membuat Soon Im marah. Eun Suh dan Shin Ae kemudian sama2 memanggil ibu mereka. Kyung Hee menatap Eun Suh dan Soon Im menatap Shin Ae, lalu Soon Im menatap Eun Suh dan Kyung Hee menatap Shin Ae.

Sepanjang perjalanan, hanya ada kebisuan. Eun Suh heran dgn sikap ayah, ibu dan kakaknya. Soon Im dan Shin Ae menuruni tangga, meninggalkan sekolah. Soon Im menanyakan Eun Suh pada Shin Ae. Shin Ae bilang Eun Suh seorang putri dan kakeknya yang mendirikan sekolah mereka.

Sambil melepas dasinya, Kyo Su membahas Shin Ae yg adalah putri kandung mereka. Kyung Hee hanya menghela napas. Sementara itu diluar, tampak Eun duduk sendirian di taman. Di depannya ada dua buah gelas, bergambar wajah ayah dan ibu mereka. Joon Sung menghampiri Eun Suh.

“Sayang, apa kau lelah?” tanya Eun Suh, menirukan suara ayahnya, seolah2 gelas bergambar wajah sang ayah berbicara pada gelas bergambar wajah sang ibu.

“Ya, aku lelah.” Jawab Eun Suh, menirukan suara ibunya.

“Tapi kau harus mengantarkan makanan untuk Eun Suh. Dia pasti lelah.” Ujar Eun Suh lagi, menirukan suara ayahnya.

“Eun Suh pasti paham. Dia gadis yg manis. Dia pasti mengerti.” Jawab Eun Suh lagi menirukan suara sang ibu.

Joon Suh tersenyum geli melihat tingkah sang adik. Ia lalu teringat saat merayakan ultah pernikahan ayah dan ibu mereka. Mereka sangat bahagia saat itu. Joon Suh dan Eun Suh memberikan 4 gelas keramik bergambar wajah ayah, ibu, Eun Suh dan Joon Suh. Joon Suh bilang kalo gelas itu ia membuatnya bersama Eun Suh. Eun Suh bilang kalo Joon Suh yg melukis dan membuat gelas itu. Joon Suh lalu menggoda Eun Suh, membuat Eun Suh tertawa. Keduanya lalu masuk ke dalam.

Shin Ae kesal karena lagi2 sarapannya sama. Soon Im menyemprot Shin Ae. Shin Ae kabur. Eun Suh sedang siap2 ke sekolah. Kyung Hee memberikan bekal makanan Eun Suh. Eun Suh tersenyum lebar sang ibu membuatkan makanan favoritnya. Kyung Hee kemudian membelai Eun Suh. Ia memegang telinga Eun Suh dan teringat percakapannya dgn Eun Suh soal telinga di kamar mandi. Lamunan Kyung Hee buyar saat terdengar panggilan Joon Suh. Eun Suh bergegas keluar. Kyung Hee sesak akan fakta itu. Eun Suh dgn manjanya meminta Joon Suh memboncengnya. Joon Suh menolak. Eun Suh pun langsung pura2 lemas, sehabis kecelakaan itu. Ia pun pasrah harus mengendarai sepeda sendiri. Ia bertanya2 bagaimana kalo nanti ia pingsan. Joon Suh tersenyum geli. Ia pun akhirnya bersedia membonceng Eun Suh.

It's lunchtime...

Seisi kelas berkumpul, mengelilingi Eun Suh. Mereka ingin mencoba bekal Eun Suh, kecuali Shin Ae dan antek2nya. Eun Suh membuka kotak makanannya, ada beberapa makanan seperti daging asap dan roll egg. Shin Ae minder melihat bekal Eun Suh. Ia membuka kotak makanannya. Hanya nasi dan kimchi. Shin Ae malu memakan bekalnya di kelas. Ia pun beranjak dari duduknya, hendak keluar. Eun Suh pun beranjak dari duduknya, hendak keluar untuk mengambil air. Tanpa sengaja, keduanya bertabrakan. Bekal Shin Ae pun jatuh, berserakan di lantai. Shin Ae malu. Ia menahan emosinya. Eun Suh tak berani menatap Shin Ae.

"Maaf." ucap Eun Suh.

Shin Ae keluar dari kelas.

"Shin Ae!" panggil Eun Suh.

***
Shin Ae berjalan menuju gerbang. Ia kaget melihat kakaknya menunggu di gerbang.

"Kamu tidak suka kan kalau teman2mu melihatmu berbicara denganku?" tanya sang kakak.

Shin Ae kesal. Ia mau pergi ninggalin kakaknya, tapi sang kakak keburu menariknya. Eun Suh melihat Shin Ae ditarik2.

"Aku gak punya uang!" teriak Shin Ae pada kakaknya. Mendengar itu, Shin Ae pun hendak ditampar kakaknya.

"Aku tau kau mencuri uang dari restoran."

"Kau bilang aku pencuri? Kau orang yang mencuri uang dan lari dari rumah." ucap Shin Ae kesal.

Shin Ae pun hendak ditampar. Eun Suh datang dan memberikan uang pada kakak Shin Ae. Shin Ae memukul tangan Eun Suh, sampe uang itu jatuh berserakan. Shin Ae mau dihajar kakaknya, tapi Eun Suh lagi2 menghalangi itu. Kakaknya pun pergi. Shin Ae menangis. Eun Suh tanya apa dia itu kakak Shin Ae. Shin Ae mengakui kalo itu kakaknya dan kakaknya seorang preman. Ia bertanya apa Eun Suh puas sekarang. Shin Ae semakin membenci Eun Suh. Ia pun lari ninggalin Eun Suh. Di jalan, hampir saja ia ditabrak. Shin Ae kaget tahu kalo yg hampir menabraknya adalah ayah Eun Suh.

Di rumah, Kyung Hee sedang bersih2. Ia menemukan foto keluarganya. Ia membelai foto Eun Suh, lalu teringat sesuatu.

Shin Ae dan ayah Eun Suh duduk di depan sungai. Shin Ae masih nangis.

"Kenapa kau menangis?" tanya ayah Eun Suh.

Shin Ae diam saja.

"Apa kau tidak bisa naik sepeda?" tanya ayah Eun Suh lagi.

"Bukan. Aku tidak punya sepeda. Aku tidak punya uang untuk membelinya." ucap Shin Ae dgn menahan emosinya.

Ayah Eun Suh terdiam.

"Sepeda hanya untuk orang seperti Eun Suh." ujar Shin Ae lagi.

Ayah Eun Suh terdiam.

"Kapan ayahmu meninggal?"

"Sebelum aku lahir."

"Apa kau pernah berharap memiliki seorang ayah?"

Shin Ae menatap ayah Eun Suh.

"Aku minta maaf. Kau anak yang baik. Kau murid terbaik di sekolah, dan selalu menolong ibumu."

"Dia tidak pernah menyuruhku bekerja, ketika aku lagi belajar. Dan aku ingin tumbuh dewasa, lalu meninggalkan rumah."

Ayah Eun Suh berkaca2. Ia terus meminta maaf.

Dalam perjalanan pulang, ketika di lampu merah, Shin Ae melihat boneka yg dipajang di toko mainan. Kyung Hee di rumah Soon Im. Ia bimbang, harus masuk atau gak. Soon Im lalu melihat Shin Ae pulang diantar ayah Eun Suh. Shin Ae membawa boneka beruang besar. Ia tampak senang. Kyung Hee yang juga melihat Shin Ae, jadi kesal. Shin Ae masuk ke rumahnya. Soon Im mengomelinya. Karena emosi, Soon Im kelepasan bicara. Ia memberitahu kalo Shin Ae putri asli keluarga Yoon.

Kyung Hee dan Kyo Su pulang bersama. Di kursi belakang, ada boneka beruang besar. Untuk Eun Suh. Kyung Hee lalu ngajak suaminya menjemput Joon Suh dan Eun Suh, lalu pergi tamasya. Eun Suh dan Joon Suh asyik memancing sementara Kyung Hee sibuk memanggang daging. Kyo Su menghampiri Kyung Hee. Kyung Hee mengajak Kyo Su pindah ke Amerika, karena tak mau kehilangan Eun Suh.

Malam pun tiba.. Di perjalanan pulang, Eun Suh berbicara sendiri, seolah2 boneka beruangnya yg sedang berbicara. Setibanya di rumah, mereka kaget melihat Shin Ae duduk di teras. Soon Im memerika lemari Shin Ae. Kosong. Eun Suh kaget melihat boneka Shin Ae sama dgn miliknya.

"Aku pergi dari rumah." ucap Shin Ae.

"Tapi kenapa kau ke rumahku?" tanya Eun Suh.

Shin Ae pun menanyakan kebenarannya. Eun Suh bingung. Shin Ae berteriak, memberitahu Eun Suh kalo mereka tertukar di RS dan ia putri asli keluarga Yoon. Eun Suh syok. Boneka di pelukannya jatuh. Ia pun lari dari rumah. Joon Suh mengejar Eun Suh. Shin Ae menangis hebat. Kyung Hee gelisah. Shin Ae di kamar Eun Suh. Ia menyentuh semua barang2 Eun Suh. Ia mengambil sepasang boneka burung, lalu menempelkannya di wajahnya. Ia tampak bahagia. Joon Suh mencari Eun Suh. Ia menemukan Eun Suh di tempat mereka biasa berteduh kalo lagi hujan. Joon Suh duduk di samping Eun Suh yg menangis.

"Apa benar kalo aku bukan anak ayah dan ibu? Aku bukan adikmu?"

"Itu gak bener."

"Tapi dia bilang aku bukan."

"Eun Suh."

"Ini aneh. Aku tidak suka melukis sepertimu dan semua orang bilang aku tidak mirip dgn ayah, ibu dan juga kau. Aku juga tidak pintar. Ayah, ibu dan kau bisa segalanya tapi aku..." isak Eun Suh. Air matanya mengalir deras.

"Jangan bicara lagi. Kau adikku. Kau benar2 adikku. Yoon Eun Suh, ayo kita pulang." ajak Joon Suh.

Eun Suh tak mau. Air matanya semakin deras mengalir.

"Kau bukan adikku. Adikku sangat manis. Dia tidak pernah membuat kakaknya khawatir."

Joon Suh berjongkok. Eun Suh naik ke punggung Joon Suh. Joon Suh menggendong Eun Suh sampe ke rumah. Eun Suh tidur di kamar Joon Suh. Joon Suh tidur di kasur bawah di kamarnya. Kyung Hee menyelimuti Eun Suh. Ia juga membelai Eun Suh. Ia lalu keluar dari kamar Joon Suh. Hatinya perih. Ia mengintip Shin Ae di kamar Eun Suh. Shin Ae udah tidur lelap. Kyung Hee ingin memeluk Shin Ae, tapi gak jadi. Ia lalu menghampiri suaminya di ruang tengah. Ia menyuruh suaminya mengantar Shin Ae pulang besok. Kyo Su memberi pengertian pada istrinya soal Shin Ae yg anak kandung mereka. Kyung Hee bertanya kalo mereka mulai menerima Shin Ae, bagaimana dgn Eun Suh.

Paginya, Shin Ae mengacak2 lemari Eun Suh. Ia mencoba semua baju2 Eun Suh. Kyung Hee masuk, membawakan beberapa baju bekas untuk Shin Ae. Ia minta Shin Ae gak menganggu barang2 Eun Suh. Shin Ae kesal. Joon Suh, Eun Suh dan ortu mereka udah siap di meja makan. Shin Ae datang. Dengan ceria, ia mengucapkan selamat pagi. Kyung Hee meletakkan gelas keramik itu, bergambar wajahnya, suaminya dan kedua anaknya. Shin Ae kesal melihat itu. Kyo Su pun pergi tanpa sarapan.

Joon Suh membonceng Eun Suh ke sekolah. Shin Ae menaiki sepeda Eun Suh. Joon Suh dan Shin Ae berlomba siapa paling cepat sampe di sekolah. Shin Ae tersenyum sinis karena dia menang. Shin Ae menceritakan semua itu pada seisi kelas. Eun Suh masuk kelas, langsung disinisin seisi kelas, terutama Shin Ae dan antek2nya. Teman sebangku Eun Suh menangis, tahu fakta Eun Suh-Shin Ae. Kyung Hee mendatangi Soon Im di rumahnya.

Kyung Hee menyuruh Soon Im membawa Shin Ae. Soon Im gak mau. Ia gak mau Shin Ae hidup susah bersamanya. Sampe di rumah, Kyung Hee langsung ke kamar Eun Suh. Ia melihat piyama yg dipakai Shin Ae tadi. Pulang sekolah, Shin Ae membawa Eun Suh ke rumahnya. Eun Suh kaget melihat ibu kandungnya. Teman Eun Suh memberitahu kalo Shin Ae membawa paksa Eun Suh. Soon Im mau menghajar Shin Ae. Shin Ae bilang kalo dia bukan putri Soon Im. Tiba2, Joon Suh datang dan langsung menampar Shin Ae. Shin Ae nangis dan pergi. Joon Suh membawa Eun Suh pergi.

Eun Suh menangis. Setibanya di rumah, Shin Ae langsung ngadu kalo ditampar Joon Suh. Kyung Hee masih bersikap dingin pada Shin Ae. Shin Ae marah, menyampaikan unek2nya, kalo ia ingin disayang Kyung Hee. Kyung Hee memeluk Shin Ae dan meminta maaf. Kyo Su berdiri diluar. Joon Suh dan Eun Suh pulang. Kyo Su bertanya kenapa Joon Suh menampar adiknya. Joon Suh mengaku gak menampar Eun Suh. Ia juga bilang kalo Eun Suh adalah adiknya. Kyo Su menampar Joon Suh. Kyo Su menyuruh Eun Suh masuk. Eun Suh nangis dan semakin nangis melihat Kyung Hee menenangkan Shin Ae. Eun Suh mengeluarkan semua gelas keramik itu. Ia menciumi satu per satu gelas itu, lalu pergi. Pergi ke rumah aslinya.

BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar