Minggu, 04 Desember 2011

Semua Karena Cinta


“I HATE REVAN!!” teriak Angel sambil melajukan setir mobilnya. Kemarahan terpancar di wajah cantiknya.
*Flashback*
“Oh my God! Ajeng mana, sih?” tanya Angel. Seorang pelayan wanita mengantarkan orange juice pesanan Angel. Angel meraih HPnya di tas lalu memencet nomor Ajeng. Gak diangkat. Angel menghembuskan napas kesal. Ia mencoba menelpon Ajeng sekali lagi. Baru aja Angel memencet nomor Ajeng, satu SMS masuk ke HPnya. Dari Ajeng.
Njel, nyokap gue masuk RS
“Oh My God! Gue harus ke sana. Ajeng butuhin gue.” ujar Angel. Angel lalu melambaikan tangannya, memanggil pelayan. Angel mengeluarkan uang 20 ribuan dari dompetnya dan memberikannya pada pelayan itu. Angel pun buru2 pergi. Saat akan masuk ke mobilnya, Angel melihat mobil Revan memasuki pelataran parkir kafe. Revan turun dari mobil bersama seorang cewek. Angel buru2 ngumpet di balik mobilnya. Revan dan cewek itu berjalan memasuki kafe sambil bergandengan tangan. Angel mengikuti mereka dari belakang. Revan dan cewek itu duduk di meja yang diduduki Angel tadi. Revan mencium tangan cewek itu. Hati Angel panas. Angel meraih HPnya. Ia memencet telepon Revan. HP Revan berdering. Revan kaget melihat nama Angel muncul di latar HPnya. Revan menjauh dari cewek itu.
“Hallo, Beib.” Sapa Revan.
“Kamu lagi dimana?” tanya Angel berusaha meredam kemarahannya.
“Aku lagi… aku di rumah, Beib. Aku lagi gak enak badan.”
“Jangan bohong kamu!”
“Aku gak bohong. Aku beneran lagi sakit.”
Angel menutup teleponnya. Angel menghembuskan napas kesal. Revan kembali menghampiri ceweknya. Angel berjalan menghampiri mereka. Seorang pelayan hendak mengantarkan pesanan pengunjung lain. Angel mengambil minuman yang dibawa pelayan itu. Ia menghampiri Revan dan cewek itu. Revan kaget. Angel langsung menyiram Revan dengan minuman itu.
“Heh! Kamu apa-apaan, sih?!” bentak cewek itu.
“Diam lo. Ini urusan gue sama cowok gue!”
“Beib, kamu kenal dia?” tanya cewek itu.
“Gue Angel Wijaya. Gue udah setahun jadian dengan Revan!” ucap Angel.
“Jadi kamu bohongin aku!” bentak cewek itu. Cewek itu pun menampar Revan. Cewek itu pergi. Angel tersenyum. Pengunjung yang lain melihat mereka bertiga. Angel tersenyum lalu menghadiahi sebuah tamparan di pipi kanan Revan. Angel pergi. Revan menenang meja sampai meja itu terbalik saking kesalnya.
*Flashback End*
Mobil Angel berhenti di taman. Sepasang kekasih tampak sedang asyik bermain sepeda. Angel tersenyum pahit. Dulu, ia dan Revan juga sering bersepada di taman. Angel sama sekali gak menyangka, Revan tega mengkhianatinya. Angel melihat cincin yang ada di jarinya. Cincin itu hadiah dari ulang tahun dari Revan. Angel melepas cincin itu. Ia membuka kaca mobilnya lalu membuang cincin itu. Angel berteriak kesal. HP Angel berdering. Telepon dari rumahnya.
“Hallo..”
“Non Angel, cepet pulang, Non. Ibu pingsan.”
“Mama pingsan, Bi?”
“Iya, Non. Non cepet pulang, ya.”
“Iya, bibi tolong jagain mama, ya.”
***
Mobil Angel memasuki sebuah rumah mewah. Di halaman rumah terdapat patung air mancur. Bunga2 yang cantik mengelilingu teras rumah. Mama Angel, Jesika Anastasya Wijaya, sangat menyukai bunga. Setiap sore biasanya Angel selalu menyirami bunga bersama mamanya. Dua kucing anggora peliharaan Angel tampak tidur2an di sofa. Angel langsung berlari ke kamar mamanya. Tampak mamanya terbaring lemah. Sementara Bi Darsih, pembantunya, mengompres kening mamanya.
“Bi, mama kenapa?”
“Tadi ibu berantem sama bapak?”
“Apa?! Berantem kenapa?”
“Sebaiknya non tanyakan sama ibu. Tadi setelah bapak pergi, ibu jatuh pingsan.”
Angel meraih HPnya. Ia menelpon papanya tapi gak diangkat. Angel mencoba menelpon sekali lagi, tetap gak diangkat. Angel pun mengirimkan SMS ke papanya, mengabari keadaan sang mama. Angel duduk di samping mamanya. Dipeluknya tubuh mamanya. Bi Darsih keluar dari kamar mama Angel. Angel mengirim SMS ke Ajeng.
keadaan nyokap lo gimana? gue harap nyokap lo baik2 aja. sorry gue gak bisa kesana. nyokap gue juga lagi sakit.
Gak lama, SMS dari Ajeng masuk ke HPnya.
gak apa2 Njel. nyokap gue udah baik2 aja. gue juga doain semoga nyokap lo baik2 aja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar