Seorang wanita muda sedang
berjuang melahirkan anaknya di rumah sakit. Di tempat lain, seorang wanita tua
sedang sembahyang. Tiba2, tasbih wanita itu putus bersamaan dengan terdengarnya
tangisan bayi. Wanita itu bertanya2. “Apakah ini tandanya?” ucap wanita tua
itu. Wanita muda bertanya apakah bayinya laki2 atau perempuan. Seorang pria
muda sedang di kantornya. Asisten pria masuk ke kantor pria itu n memberitahu
kalau anak pria itu perempuan. Pria muda itu menghela napas. Ia menanyakan
jadwal rapat pada asistennya. Asistennya bergegas ke RS. Wanita tua itu berkata
kalau keluarga mereka dikutuk sehingga tak bisa mendapatkan anak lelaki. Anak
perempuannya datang menjenguk diantar oleh pengasuh. Wanita muda itu menyuruh
si pengasuh membawa anaknya pergi. “Bawa Ja Kyung pulang!” teriak wanita
itu. Wanita muda itu kecewa. Ia teringat
pertemuannya dgn seorang peramal. Wanita muda itu mendesak si peramal
memberitahu bagaimana caranya agar ia mendapatkan anak lelaki. Si peramal
bilang kalau wanita muda itu gak akan bisa mendapat anak lelaki. Wanita muda
terus mendesak bagaimana cara ia mendapat anak laki2. Si peramal bilang wanita
itu akan mendapat anak lelaki dari pria lain n suami wanita itu mendapat anak
lelaki dari wanita lain. Pria muda itu tiba di rumahnya bersama sang asisten.
Pada pengasuh Ja Kyung, asisten pria muda itu berkata kalau pria muda itu
tengah mabuk. Pria muda itu masuk ke ruang kerjanya.
Pengasuh Ja Kyung masuk ke
ruangan pria muda itu. Pengasuh Ja Kyung yg juga seorang perawat memeriksa
tensi pria muda itu. Pria muda itu terus menatap pengasuh Ja Kyung. Pria muda
itu bertanya ttg istrinya. Pengasuh Ja Kyung bilang kalau istri pria muda itu
belum pulang n akan kembali 3 hari lagi. Pengasuh Ja Kyung mengembalikan alat2
tensi itu pada tempatnya. Pria muda bertanya usia pengasuh Ja Kyung. Pengasuh
Ja Kyung bilang kalau usianya 24 tahun. Pria muda itu membelai pengasuh Ja
Kyung!!
Ja Kyung terbangun karena petir.
Ia mencari2 ibu n pengasuhnya. Masih di ruang kerjanya, pengasuh Ja Kyung
terdesak ke sudut. Pria muda itu terus mendekati pengasuh Ja Kyung. Pria muda
itu berkata kalau pengasuh Ja Kyung sangat cantik. Ja Kyung menuruni tangga
mencari pengasuhnya. Dilihatnya pintu ruang kerja ayahnya terbuka. Ia pun
mengintip n menemukan ayahnya berpelukan dgn pengasuhnya. Sang nenek
menghampirinya n membawa Ja Kyung pergi. Ja Kyung berjalan bersama neneknya,
menjauhi ruang kerja ayahnya. Ja Kyung melihat ke ruang kerja ayahnya.
Istri pria muda itu kembali!! Ia
mencari2 ibu mertuanya. Tapi sang ibu mertua sedang keluar. Ja Kyung
menghampiri ibunya. Sang ibu bertanya apakah Ja Kyung sering bermain bersama Mi
Sun? Ya, pengasuh Ja Kyung bernama Mi Sun. Ja Kyung terdiam. Istri pria muda
itu langsung mencari Mi Sun. Ia menemukan Mi Sun muntah2 di toilet. Mi Sun meminta
maaf pada istri pria itu. Ia memegangi perutnya. Istri pria itu ingat perkataan
si peramal kalau suaminya akan mendapat anak lelaki dari wanita lain. Istri
pria itu mendesak anak siapa yg dikandung Mi Sun. Mi Sun meminta maaf. Istri
pria itu memaki2 Mi Sun. Pertengkaran mereka terhenti dgn kedatangan sang ibu
mertua. Ibu mertua memarahi menantunya itu. Ia mengatai menantunya tidak
berguna karena gak bisa memberinya cucu lelaki. Ibu mertua menyuruh pembantunya
membuatkan sup n memberi obat untuk Mi Sun. Menantunya kesal mendengar itu. Mi
Sun diminta aborsi oleh istri pria itu!! Mi Sun kaget. Mi Sun diancam akan
dibunuh jika tak melakukan aborsi.
Mi Sun diantar ke RS oleh asisten
pria itu. Ia tak ingin aborsi. Ja Kyung melapor pada neneknya kalo Mi Sun menghilang.
Mi Sun berdiri di depan RS dengan hati bergetar. “Asal kau sebutkan nama,
mereka tahu apa yg harus dilakukan. Masuklah.” Ucap sang asisten. Mi Sun masuk
ke RS.
Semua sibuk mencari Mi Sun. Di
RS, Mi Sun melihat wanita hamil diantar oleh suami mereka. Ia menangis
mengelus2 perutnya. Seorang suster mendekatinya. Mi Sun bertanya dimana pintu
belakang RS itu. Mi Sun kabur!! Dibantu suster itu. Mi Sun berterima kasih pada
suster itu. Suster itu memberikan sejumlah uang pada Mi Sun. Mi Sun berterima kasih
sekali lagi. Ia pun pergi.
Di rumah, istri pria itu murka
mengetahui Mi Sun hilang. Perkataan peramal kalo suaminya akan mendapat anak
lelaki dari wanita lain terus terngiang di telinganya. Dia mabuk n hampir
jatuh. Asisten pria itu membantunya. Istri pria itu teringat kembali perkataan
peramal kalo ia bisa mendapat anak lelaki dari pria lain. “Jangan begitu In
Sook.” Ucap sang asisten. In Sook tanya pada asisten suaminya apakah asisten
suaminya takut pada suaminya. Suaminya telah merampas Mi Sun yg sangat dicintai
sang asisten. Apakah sang asisten gak marah?? Asisten menyuruh In Sook
istirahat. In Sook bilang kalo asisten suaminya gak punya harga diri. Sang
asisten hendak pergi. Tiba2, In Sook memeluknya dari belakang. In Sook meminta
si asisten menemaninya. Keduanya berpelukan!! Perkataan sang ibu mertua kalo ia
tak berguna karena gak bisa ngasih cucu laki2 terus terngiang di telinganya
juga perkataan sang peramal.
Asisten pria itu menemui ibu pria
itu. “Ini Han Seung Jae.” Ucapnya sebelum memasuki kamar ibu pria itu. Sang ibu
bertanya soal Mi Sun. Namun Seung Jae pura2 gak tahu dimana Mi Sun. Sang ibu
bertanya pada siapa Seung Jae berpihak. Padanya atau In Sook. Seung Jae
teringat perkataan In Sook. “Ini anakmu. Usianya udah 3 bulan. Kali ini harus anak
laki2 n kita harus berjuang mewariskan Guseng pada anak kita.” Ucap In Sook
pada Seung Jae. Seung Jae bilang ia berpihak pada ibu pria itu.
Mi Sun bekerja sbg suster di
sebuah RS. Seung Jae ke RS itu. Mi Sun kaget melihat Seung Jae. Ia langsung
kabur. Seung Jae n anak buahnya mengejar Mi Sun. Mi Sun yg tengah hamil tua
terus berlari n bersembunyi di sebuah gudang. Seung Jae masuk ke gudang itu
tapi tak menemukan Mi Sun. Ia pun pergi. Namun tiba2, ia mendengar teriakan Mi
Sun. Mi Sun akan melahirkan!! Seung Jae menemukan Mi Sun! Sementara itu In Sook
tengah menikmati masa2 kehamilannya.
Seung Jae membawa Mi Sun ke RS.
In Sook sedang makan bersama keluarganya. Ja Kyung bertanya apakah ia
mendapatkan adik laki2 or perempuan. In Sook menjawab kalo Ja Kyung akan
mendapat adik laki2. Sang suami n ibu mertua kaget mendengar itu. Mi Sun
melahirkan. Seung Jae menunggu di depan ruang bersalin. Terdengar tangisan
bayi. Dokter yg membantu persalinan Mi Sun memberitahu jika Seung Jae n anak
buahnya masih menunggu Mi Sun. Ia meminta Mi Sun menyerahkan anak itu agar
mereka tak melukai Mi Sun. Mi Sun bangun dari tidurnya n menggendong anaknya.
Ia berterima kasih atas bantuan sang dokter. Sang dokter tak rela Mi Sun pergi.
Mi Sun berkeras mau pergi. Belum jauh dari RS itu, Seung Jae menemukan Mi Sun.
Mi Sun meminta Seung Jae melepasnya. Seung Jae melepas Mi Sun, dgn catatan Mi
Sun jgn pernah muncul di hadapannya lagi. Di sisi lain, In Sook sedang
mengamati rumah suaminya. Ia berkata kalau kekayaan suaminya akan menjadi milik
bayi yg dikandungnya.
Mi Sun naik kereta. Seorang ibu2
mendekati Mi Sun. Ibu itu bilang bayi Mi Sun sangat lucu n bertanya siapa nama
bayi Mi Sun. Mi Sun bilang bayinya bernama Tak Goo. Ia teringat akan permintaan
suami In Sook. Suami In Sook menyuruh Mi Sun memberi nama Tak Goo pada anak
mereka. Tak untuk kemuliaan dan Goo untuk meraih.
Beberapa tahun kemudian…
Mi Sun sedang mengejar2 Tak Goo
karena Tak Goo mengompol lagi. Ibu pemilik kontrakan Mi Sun keluar bersama
anaknya. Ia menyuruh Mi Sun membayar uang sewa tepat waktu. Anak ibu pemilik
sewa mengejek Tak Goo. Tak Goo kesal. Mi Sun menyuruh Tak Goo mencuci celananya
di sungai. Di jalan, ia dipukuli ibu2. Sepertinya ibu2 tahu kalo Tak Goo
mengompol lagi. Di jalan, ia bertemu seorang bocah perempuan seumurannya.
Tiba2, Tak Goo melihat anak pemilik ibu sewa itu sedang mencoret2 dinding. Tak
Goo kesal membaca coretan anak pemilik ibu sewa. Anak pemilik ibu sewa
mengata2inya. Tak Goo langsung menghajar anak pemilik ibu sewa. Ibu pemilik
sewa keluar rumah n kaget melihat anaknya dipukuli. Ia langsung mengomeli Mi
Sun. Mi Sun mengambil sapu n bersiap memukuli Tak Goo. Tak Goo kabur n ibu pemilik
sewa ketakutan. Mi Sun berhasil mendapatkan Tak Goo. Tak Goo minta maaf pada
ibunya. Mi Sun mengecek apakah Tak Goo luka2. Mi Sun ternyata tahu kalau Tak
Goo gak bersalah. Mi Sun mengajak Tak Goo pulang.
In Sook mengetuk2 pintu kamar Ma
Jun. Dari dalam kamar, Ma Jun teriak kalo ia gak mau ke pabrik roti. In Sook
membujuk dgn memberikan Ma Jun uang jajan. Ibu mertua In Sook datang bersama Ja
Kyung n Ja Rim. Sang ibu mertua menyuruh Ma Jun keluar. Ia lalu menyuruh Ja
Kyung memanggil Seung Jae. Ma Jun keluar. Ma Jun adalah anak In Sook n Seung
Jae!! Ma Jun dipaksa ke pabrik roti. Semua pergi meninggalkan Ma Jun. In Sook
menemui ibu mertuanya. In Sook bilang kalo sikap sang ibu ke Ma Jun sangat
keterlaluan. In Sook terlihat kesal dgn ibu mertuanya.
BERSAMBUNG…
Selanjutnya…
“Kau terlambat.” Ucap Seung Jae
pada Ma Jun. Ma Jun menyuruh Seung Jae membuka pintu mobil. Seung Jae tersenyum
pada In Sook. “Kau terlambat.” Ucap sang ayah pada Ma Jun. Ma Jun n ayahnya
pergi ke pabrik roti. Di pabrik roti itu pula, Tak Goo bersama Himar (anak ibu
pemilik sewa) sedang berkeliling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar